PUTRI, ANISA SARI (2016) Pengaruh Berdirinya Perkebunan Sumbernila Terhadap Masyarakat Adikarto Tahun 1880-1900. S1 thesis, FIS.
Slideshow (Skripsi Digital)
Skripsi Full 10407141010.swf Download (7MB) |
Abstract
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, nila menjadi salah satu komoditas ekspor yang sangat laku dipasaran Eropa, sehingga budidaya nila menjadi sebuah bisnis yang menawarkan keuntungan. Bersamaan dengan berkembangnya sistem ekonomi liberal di Hindia Belanda, pihak swasta turut ambil bagian dalam bisnis ini dengan menanamkan modal pada perkebunan nila di beberapa wilayah. Kabupaten Adikarto merupakan salah satu wilayah yang dapat ditanami nila, karena memiliki lahan yang subur, pengairan yang cukup dan ketersediaan tenaga kerja. Berkat kerjasama antara pihak pribumi dan swasta, pada tahun 1880 didirikan perkebunan nila bernama Sumbernila di Adikarto. Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan awal mula munculnya perkebunan Sumbernila di Adikarto dan bagaimana perkembangannya dari tahun 1880 sampai tahun 1900, juga apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis, dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, heuristik merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber, merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkebunan Sumbernila dapat berkembang di Adikarto tepatnya di Distrik Sogan karena wilayah ini memiliki keadaan geografis yang berpotensi untuk budidaya tanaman nila. Sebagian besar tanah di Adikarto berjenis Grumosol dan Lathosol yang cocok untuk ditanami nila. Selain jenis tanah yang subur, wilayah Adikarto memiliki curah hujan yang merata dan dilewati oleh aliran Sungai Serang, dimana menjadi sumber utama pengairan perkebunan Sumbernila. Berdirinya perkebunan Sumbernila memberikan lowongan pekerjaan baru bagi para petani untuk menjadi tenaga kerja perkebunan maupun pabrik. Para petani dibebani berbagai macam kerja wajib dan tidak mendapat balas jasa yang cukup dari pengelola perkebunan, hal ini menambah penderitaan para petani di wilayah Adikarto. Di atas penderitaan masyarakat, penguasa pribumi mendapat keuntungan dari sistem sewa tanah yang berlaku di Vorstenlanden, walaupun mereka kehilangan hak pilih untuk kembali menguasai lahan. Berbeda dengan pihak swasta tepatnya Internatio selaku pemilik saham perkebunan Sumbernila yang sangat diuntungkan dengan hasil ekspor komoditi nila di pasaran Eropa. Kata kunci: Perkebunan, Nila, Adikarto
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 16 Sep 2016 01:09 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 10:59 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41389 |
Actions (login required)
View Item |