HUBUNGAN KEMAMPUAN BERMAIN BALOK DENGAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKIT RABBANI KADIREJO KARANGANOM KLATEN

Marsella Wahyu, Suzanti (2016) HUBUNGAN KEMAMPUAN BERMAIN BALOK DENGAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKIT RABBANI KADIREJO KARANGANOM KLATEN. S1 thesis, PAUD.

[img] Text
Skripsi_Marsella Wahyu Suzanti_11111241006.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bermain balok, kecerdasan visual-spasial dan hubungan antara kemampuan bermain balok dengan kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di TKIT Rabbani. Jenis penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasi. Populasi pada penelitian sebanyak 50 anak usia 5-6 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan Teknik Analisis Deskriptif dan Teknik Korelasi Kendal Tau. Hasil penelitian yaitu: (1) kemampuan bermain balok pada anak yaitu sebanyak 76 % anak berada pada kategori sedang, yaitu anak mampu membentuk bangunan balok tiga dimensi namun tidak menggambarkan benda aslinya, sertamenyebutkan nama bangunan balok tapi tidak secara detail, dan sebanyak 24 % anak berada pada kategori tinggi, yaitu anak mampu membangun bangunan balok secara kompleks yang menggambarkan benda aslinya serta mampu menyebutkan nama bangunan balok secara detail; (2) kecerdasan visual-spasial pada anak yaitu sebanyak 18 % anak berada pada kategori sedang, yaitu anakmengetahui 4-5 warna, mampu mengelompokkan dan mengurutkan benda, mengetahui tiga posisi benda, serta mampu menggambar objek dengan dua bagian detail, dan sebanyak 82 % anak berada pada kategori tinggi, yaitu anak mengetahui semua warna, mengelompokkan dan mengurutkan benda, mengetahui empat posisi benda, mampu menggambar dengan lebih dari tiga bagian detail; serta (3) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan bermain balok dengan kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di TKIT Rabbani. Hal ini dikarenakan faktor lain yang mempengaruhi kemampuan bermain balok, yaitu durasi waktu bermain hanya 30 menit, apersepsi dalam pijakan sebelum bermain balok yang tidak konkret sehingga menyebabkan anak kebingungan dalam membangun bangunan balok, ketersediaan peralatan sentra balok yang minim dan kurang variatif, serta kurangnya penguatan dari guru sehingga anak tidak termotivasi untuk membuat bangunan balok yang lebih kompleks. Kata kunci: bermain balok, kecerdasan visual-spasial, anak usia 5-6 tahun.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Pendidikan > Pra Sekolah dan Sekolah Dasar > Pendidikan Guru PAUD
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > PGPAUD - Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Depositing User: Admin PGPAUD FIP
Date Deposited: 05 Sep 2016 03:26
Last Modified: 30 Jan 2019 10:52
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41066

Actions (login required)

View Item View Item