Peta Pendidikan Masyarakat tentang Isu Gender dalam Bidang Politik oleh Lembaga Swadaya Masyarakat

Syafi'uddin, Muhammad (2011) Peta Pendidikan Masyarakat tentang Isu Gender dalam Bidang Politik oleh Lembaga Swadaya Masyarakat. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-muhammad-syafiuddin-05704251003.swf

Download (945kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pendidikan masyarakat tentang isu gender dalam bidang politik telah dilakukan oleh beberapa LSM. Namun kesetaraan gender dalam bidang politik masih belum terwujud. Peran perempuan masih kecil, aspirasinya dibutuhkan hanya saat pemilihan umum untuk mendapatkan kursi di legislatif saja. Tujuan penelitian ini untuk memetakan sasaran, tujuan, materi, indikator keberhasilan, metode pembelajaran, pendukung dan penghambat pendidikan masyarakat tentang isu gender dalam bidang politik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada para aktivis LSM dari YASANTI, Rifka Annisa, Koalisi Perempuan Indonesia dan Solidaritas Perempuan Kinasih serta wawancara kepada anggota-anggota kelompok binaan. Observasi dilakukan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan empat LSM tersebut dalam memberikan pendidikan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif interaktif melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut. Pertama, sasaran pendidikan masyarakat tentang isu gender umumnya sama yaitu perempuan pekerja atau ibu rumah tangga. Kedua, materi pendidikan masyarakat memiliki banyak kesamaan yaitu tentang isu gender, ketidakadilan terhadap perempuan, dan kekerasan terhadap perempuan. Perbedaannya hanya pada penekanan terkait dengan isu yang diangkat oleh masing-masing LSM. Ketiga, tingkat keberhasilan pendidikan masyarakat tentang isu gender ini pada intinya, yaitu meningkatnya bargaining position perempuan baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Keempat, model pendidikan yang diterapkan keempat LSM tersebut adalah melalui pendidikan non-formal berupa pelatihan dan melalui model informal yaitu dalam kegiatan diskusi, penyuluhan, dan advokasi dengan cara membentuk kelompok-kelompok binaan di masyarakat. Kelima, strategi penyelenggaraan pendidikan masyarakat didasarkan pada fakta bahwa ketidakberdayaan perempuan pada umumnya karena minimnya kepemilikan asset dan akses terhadap sumber daya, termasuk sumber daya ekonomi. Pendekatan ekonomi sebagai kebutuhan nyata yang dihadapi oleh setiap kelompok sasaran telah memunculkan respon positif dari masyarakat, untuk kemudian diberikan pendidikan masyarakat sesuai dengan isu-isu gender di tingkat lokal. Keenam, faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan masyarakat tentang isu gender ini di antaranya adalah jaringan LSM yang sudah terbentuk hingga di tingkat dusun yang menjadi basis kelompok sasaran, besarnya pendanaan yang didapatkan untuk mengadakan kegiatan ini, serta kesediaan kelompok sasaran, khususnya perempuan untuk memberdayakan dirinya. Ketujuh, hambatan muncul dari keluarga dan masyarakat yang kurang sepakat dengan isu yang disampaikan dalam pendidikan tentang isu gender. Hambatan dari internal LSM, terutama komitmen oknum LSM yang diterjunkan di lapangan.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: pendidikan masyarakat, isu gender, Lembaga Swadaya Masyarakat
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 20 Aug 2016 04:50
Last Modified: 29 Jan 2019 08:41
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40207

Actions (login required)

View Item View Item