HOLLANDSCH-CHINEESCHE SCHOOL (HCS) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN ETNIS CINA DI YOGYAKARTA (1912-1942)

Wahyuningtyas, Zuyyun (2016) HOLLANDSCH-CHINEESCHE SCHOOL (HCS) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN ETNIS CINA DI YOGYAKARTA (1912-1942). S1 thesis, FIS.

[img] Slideshow (Skripsi Digital)
Skripsi Full 12406241006.swf

Download (10MB)

Abstract

Pemerintah Hindia Belanda tidak pernah memperhatikan pendidikan etnis Cina. Etnis Cina mengembangkan pendidikan modern di bawah naungan T.H.H.K. Sekolah T.H.H.K menumbuhkan rasa Nasionalisme Tiongkok di Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda mempertimbangkan pendidikan bagi etnis Cina dengan mendirikan HCS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) latar belakang berdirinya HCS di Yogyakarta tahun 1912, (2) perkembangan HCS di Yogyakarta tahun 1912-1942, (3) pengaruh HCS terhadap pendidikan etnis Cina di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dari Kuntowijoyo yaitu (1) Pemilihan topik berdasarkan kedekatan emosional dan intelektual, (2) Pengumpulan sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder, peneliti mengumpulkan sumber dari Grahatama Pustaka dan Perpustakaan Nasional, (3) Verifikasi atau kritik sumber baik kritik ekstern atau kritik intern. Peneliti melakukan kritik intern terhadap satu sumber buku, terdapat perbedaan penjelasan mengenai tahun berdirinya HCS, (4) Intepretasi menafsirkan fakta sejarah yang sudah diverifikasi, (5) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah: (1) Latar belakang berdirinya HCS di Yogyakarta pada tahun 1912 adalah Pemerintah Hindia Belanda tidak menyukai pengaruh Nasionalisme Tiongkok di sekolah T.H.H.K. Nasionalisme Tiongkok di sekolah T.H.H.K menyebabkan etnis Cina lebih berorientasi pada Tiongkok dan bersikap anti kolonial. Kondisi tersebut mendorong Pemerintah Hindia Belanda memperhatikan pendidikan etnis Cina. Pemerintah Hindia Belanda mendirikan HCS tahun 1908 di Batavia. HCS mulai didirikan di Yogyakarta tahun 1912 (2) Perkembangan HCS di Yogyakarta tahun 1912-1942 meliputi sarana dan prasarana seperti gedung sekolah, peralatan sekolah dan sekolah lanjutan. Kurikulum HCS disesuaikan dengan kurikulum ELS yang tidak pernah mengalami perubahan. HCS di Yogyakarta ditutup tahun 1942 karena Pemerintah Jepang melarang sekolah Belanda dan penggunaan Bahasa Belanda. (3) Pengaruh HCS terhadap pendidikan etnis Cina di Yogyakarta adalah menurunnya ketertarikan etnis Cina untuk memasuki sekolah T.H.H.K karena buruknya kepengurusan T.H.H.K, kesulitan uang dan sulit mendapat guru yang cakap. Tamatan HCS mempunyai kesempatan untuk mengikuti ujian masuk pegawai pemerintah Hindia Belanda. Etnis Cina yang lulus ujian masuk pegawai akan mendapat pekerjaan di Pemerintahan maupun Badan Swasta. Kata Kunci: HCS, etnis Cina, Yogyakarta, T.H.H.K.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 18 Aug 2016 03:08
Last Modified: 30 Jan 2019 10:31
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40073

Actions (login required)

View Item View Item