PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PROSES 1'RANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH

Hengki ,, Thomas Eko Sulistiyanto (2010) PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PROSES 1'RANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH. S1 thesis, UNY.

[img] Text
PENGARUH_VARIASI_TEMPERATUR_PROSES_1.docx

Download (11kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter biodiesel yang dihasilkan meliputi massa jenis, viskositas, titik nyala, titik tuang, dan kalor pembakaran serta mengetahui pengaruh temperatur proses transesterifikasi terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia tJNY, laboratorium Kimia Fisika UGM dan laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas dan Batubara. UGM. Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah meliputi dua tahap, yang pertama pemurnian minyak jelantah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah pengotor dan asam lemak bebas dalam minyak jelantah, dan tahap kedua yaitu proses transesterifikasi. Tahap pemurnian minyak jelantah terdiri dari 3 tahap, yaitu : despicing, netralisasi dan pemucatan dengan menambahkan zeolit aktif sebagai adsorben. Proses transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan antara 350 ml minyak yang telah dimurnikan dengan campuran antara 70 ml metanol dan padatan NaOH (0,5% dari massa minyak yang digunakan). Temperatur proses transesterifikasi bervariasi dengan variasi 55, 65 dan 75 °C. Lama pengadukan pada proses transesterifikasi adalah 40 menit. Biodiesel yang dihasilkan dianalisis dengan spektroskopi inframerah, kemudian dilakukan uji mengenai massa jenis, viskositas, titik nyala dan titik tuangnya yang kemudian dibandingkan dengan Standar Mutu Biodiesel Indonesia (RSNI EB 020551 ), serta penentuan kalor pembakarannya. Hasil analisis spektroskopi infraimerah menunjukkan masing-masing sampel biodiesel mempunyai serapan didaerah C=O dan C-O yang merupakan gugus fiuigsi dari ester. Untuk pengujian massa jenis, viskositas, titik nyala dan titik tuang biodiesel A, B dan C menunjukkan nilai yang sesuai dengan Standar Mutu Biodiesel Indonesia. Kalor pembakaran biodiesel tidak memenuhi ketentuan kalor pembakaran bahan bakar cair. Berdasarkan uji ANAVA A (perhitungan dilakukan dengan empat angka desimal) pada parameter massa jenis, viskositas, titik nyala, d.an kalor pembakaran tidak ada perbedaan yang signifikan antar sampel biodiesel, sedangkan pada parameter titik tuang terdapat perbedaan signifikan antara biodiesel A dan C serta antara biodiesel B dan C. Kata Kunci : Minyak Jelantah Temperatur Transesterifikasi Biodiesel

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 10 Aug 2012 05:50
Last Modified: 29 Jan 2019 15:50
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3992

Actions (login required)

View Item View Item