PENGARUH BUTYLATED HYDROXYANISOLE (BRA), BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (BHT), DAN PROPYLGALLATE (PG) SECARA SINERGIS TERHADAP TINGKAT KETENGIKAN NiINYAK KELAPA SAWIT

Nuraeni , , Usdyawati (2010) PENGARUH BUTYLATED HYDROXYANISOLE (BRA), BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (BHT), DAN PROPYLGALLATE (PG) SECARA SINERGIS TERHADAP TINGKAT KETENGIKAN NiINYAK KELAPA SAWIT. S1 thesis, UNY.

[img] Text
PENGARUH_BUTYLATED_HYDROXYANISOLE.docx

Download (11kB)

Abstract

Penelitian berjudul pengaruh butylated hydroxyanisole (BRA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan propylgallate (PG) secara sinergis terhadap tingkat ketengikan minyak kelapa sawit ini, bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan antioksidan BHA+BHT, BHA+PG, dan BHT+pG dalam menghambat ketengikan apabila ditambahkan pada minyak kelapa sawit. Sampel yang dig unakan dalam penelitian ini adalah rninyak kelapa sawit curah. Selanjutnya sampel tersebut ditambahkan antioksidan BHA+BHT, BHA+PG, dan BHT+PG masing-masing dengan konsentrasi 0,02 ; 0,04 dan 0,06 % b/v. Sebelumnya dilakukan penentuan suhu optimal dalam range suhu pemasakan, yaitu dengan melakukan pemanasan minyak pada suhu 150, 170, dan 190°C. Suhu yang menghasilkan absorbansi tertinggi merupakan suhu optimal yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya. Pengaruh penambahan antioksidan dapat dianalisis dengan penentuan angka TBA, yaitu dengan spektrofotometer UV-Vis dimana akan terbentuk komplek berwarna merah yang merupakan indikasi adanya ketengikan dalam minyak. Untuk mengetahui perubahan senyawa penyusun minyak kelapa sawit dianalisis dengan kromatografi gas (KG). Untuk mengetahui jenis senyawa penyusun minyak kelapa sawit dianalisis menggunakan KG-SM. Hasil penelitian angka TBA dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa dengan penambahan antioksidan BHA+BHT, BHA+PG, dan BHT+PG masing-masing sebesar 0,02% b/v dan dengan variasi suhu 150, 170 dan 190°C menghasilkan absorbansi tertinggi pada suhu 190°C. Pada analisis dengan variasi konsentrasi antioksidan 0,02 ; 0,04 dan 0,06 % blv pada suhu 190 C menunjukkan bahwa urutan keefektifan antioksidan dalam menghambat ketengikan adalah BHA+BHT > BHA+pG > BHT+pG. Analisis dengan KG-SM menghasilkan data bahwa pada minyak kelapa sawit curah mengandung asam lemak laurat, palmitat, margarat, stearat, dan arakidat, analisis dengan KG menghasilkan data bahwa asam-asam lemak, terutama asam lemak tidak jenuh mengalami kerusakan karena pemanasan.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 10 Aug 2012 05:50
Last Modified: 29 Jan 2019 15:47
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3870

Actions (login required)

View Item View Item