REPRESENTASI INDHANG DALAM KESENIAN LENGGER DI BANYUMAS

Drs. Wien Pudji Priyanto Djuli Pitoyo, M. Pd. (2008) REPRESENTASI INDHANG DALAM KESENIAN LENGGER DI BANYUMAS. [Experiment/Research] (Submitted)

[img]
Preview
Text
wien_p_feb2008.pdf

Download (54kB) | Preview

Abstract

Kesenian Lengger merupakan salah satu bentuk kesenian khas Banyumas yang dilaksanakan berkaitan dengan upacara mulai menanam padi sampai dengan panen padi usai. Dalam pementasannya kesenian ini terbagi menjadi empat babak yaitu, (1) babak Gambyongan, (2) babak Badutan, (3) babak Ebeg-ebegan (Jathilan) dan, (4) babak Baladewan. Masyarakat meyakini bahwa penari Lengger atau Jathilan yang memiliki Indhang pasti dalam pementasannya memiliki kemampuan, ketrampilan, kekuatan yang lebih ibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki indhang. Indhang diperoleh dengan cara menjalankan Laku yaitu bersemadi/konsentrasi di tempat/makam yang dianggap keramat baik oleh kelompok kesenian maupun masyarakat setempat. Penari yang kerasukan Indhang akan memiliki daya tarik dan kekuatan tersendiri misalnya mampu menari berjam-jam tanpa lelah, memiliki aura atau pamor yang berbeda dengan aslinya, untuk indhang jathilan dapat merasuk ke penari dengan cara mendem/ndadi mereka akan berbuat sesuat diluar kemampuan dirinya. Di samping itu bagi yang mempercayai atau yakin penari lengger yang kerasukan indhang maka akan dapat mengobati anak atau seseorang yang sedang sakit dengan cara mencium/meniup kening atau memberikan air putih yang telah didoakan. Kata Kunci : Representasi, Indhang dan Lengger.

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Tari
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Drs. Wien Pudji Priyanto Djuli Pitoyo, M.Pd
Date Deposited: 10 Aug 2012 02:00
Last Modified: 10 Aug 2012 02:00
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3857

Actions (login required)

View Item View Item