Politik Tubuh dan Nilai-nilai Hak Asasi Anak dalam Novel-novel Indonesia Modern serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas

Purwahida, Rahmah (2011) Politik Tubuh dan Nilai-nilai Hak Asasi Anak dalam Novel-novel Indonesia Modern serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-rahmah-purwahida-09706251019.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan politik tubuh dan nilai-nilai hak asasi anak dalam novel-novel Indonesia modern serta relevansinya dengan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Jenis penelitian adalah kualitatif. Pendekatan penelitian adalah Postrukturalisme Foucauldian. Objek formal penelitian adalah politik tubuh dan nilai-nilai hak asasi anak dalam sembilan novel Indonesia modern serta relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA. Objek material penelitian adalah teks sembilan novel yang dikaji. Instrumen pengumpulan data adalah peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, baca, dan catat. Teknik analisis data adalah analisis wacana kritis Foucault. Validitas data adalah validitas semantis. Diskusi dilakukan dengan dua orang expert judgment. Reliabilitas penelitian ini adalah intrarater dan interrater. Hasil penelitian ini diuraikan sebagai berikut. Pertama, bentuk-bentuk politik tubuh dalam novel-novel Indonesia modern adalah tubuh tradisi, tubuh modern, tubuh rendahan, tubuh bangsawan, tubuh mesin, tubuh mekanis, tubuh logika, tubuh mitos, dan tubuh religius. Nilai-nilai hak asasi anak yang ditemukan dalam sembilan novel ini dapat dikelompokkan dalam empat bidang, yaitu agama, kesehatan, pendidikan, dan sosial. Bidang agama dan kesehatan adalah kebebasan memilih agama dan jaminan kesehatan anak (penyandang catat). Bidang pendidikan, yaitu pembatasan bersekolah, ketiadaan pendidikan, dan pendidikan yang tidak layak. Bidang sosial, yaitu pemaksaan kewarganegaraan, pemaksaan identitas diri, perampasan ikatan keluarga, pembunuhan, salah perlakuan dalam pengasuhan, penelantaran anak, perendahan martabat; dikriminasi golongan dan warna kulit, pemerkosaan, penganiayaan fisik, penganiayaan seksual, eksploitasi untuk status sosial, penguasaan untuk kepentingan ekonomi, meronggeng/prostitusi terselubung, perbudakan dan penjualan anak, pembatasan pengembangan kepribadian, pembatasan pertumbuhan kejiwaan, hidup dalam kemiskinan, pemaksaan dalam perjodohan, kebebasan berpendapat, penanaman pengetahuan, pemaksaan kebudayaan, pemaksaan menerima informasi yang tidak sehat; manipulasi pengetahuan demi kepentingan pemerintah, dan penelantaran dan ekspolitasi terhadap anak penyandang cacat. Kedua, hasil penelitian ini relevan digunakan guru untuk mewujudkan pembelajaran sastra yang apresiatif, karena (1) nilai-nilai hak asasi anak dalam novel direfleksikan dalam kehidupan, (2) dengan informasi konteks historis pelanggaran hak asasi anak yang terjadi dalam sembilan novel tersebut guru dapat memanfaatkannya untuk mampu menganalisis konteks historis karya sastra, dan (3) sembilan novel ini berpotensi sebagai sumber pengembangan bahan ajar multikulturalisme dan hak asasi anak.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: politik tubuh, hak asasi anak
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 01 Aug 2016 09:51
Last Modified: 02 Dec 2022 07:04
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38149

Actions (login required)

View Item View Item