PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEHINGGA DAPAT BERNILAI EKONOMI DAN BERDAYA GUNA

TIEN AMINATUN, M.Si. PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEHINGGA DAPAT BERNILAI EKONOMI DAN BERDAYA GUNA. INOTEK.

[img] Text
Jurnal-INOTEK.doc

Download (76kB)

Abstract

Abstrak Ibu rumah tangga dan remaja putri yang banyak beraktivitas di dapur banyak menghasilkan sampah dapur setiap harinya, terutama sampah organik dapur. Peran serta mereka dalam mengelola sampah dapurnya akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan pengolahan sampah dapur dengan teknologi sederhana dan ramah lingkungan sehingga bernilai ekonomi dan berdaya guna tersebut dilakukan . Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan kepada ibu-ibu dan remaja putri di lokasi kegiatan, yaitu di Pedukuha Jogotirto, Desa Krasakan, Kecamatan Berbah, Sleman. Teknis pengolahan sampah organik dapur yaitu dengan membuatnya menjadi kompos dengan menggunakan 2 buah gentong tanah liat yang digunakan secara bergantian. Sampah anorganik dapur dipilah-pilah menjadi sampah plastik, kertas, dan kaleng yang setelah terkumpul kemudian diiberikan kepada pemulung yang datang atau dipakai ulang. Setiap bulan selama 3 bulan dilakukan monitoring untuk memantau pelaksanaan pengolahan sampah oleh para peserta pelatihan, dan setelah 3 bulan dilakukan pemanenan kompos. Hasil dari kegitan ini adalah rata-rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah tangga per hari adalah: sampah organik 2,67 lt, sampah plastik 10,81 gr, sampah kertas 4,03 gr, dan sampah kaleng 1,83 gr. Efektivitas kegiatan pelatihan dapat mencapai 100%, dengan melihat bahwa semua peserta pelatihan telah melakukan kegiatan mengolah sampah organik dapurnya menjadi kompos dan telah memilah-milah sampah anorganik dapur menjadi plastik, kertas dan kaleng untuk memudahkan pemanfaatan selanjutnya. Akan tetapi, jika dilihat dari keberhasilan pembuatan kompos dalam waktu 3 bulan, maka kegiatan pelatihan belum efektif 100%, karena baru 2 peserta yang telah sukses menghasilkan kompos siap pakai, sedangkan peserta yang lain komposnya belum matang (belum siap digunakan). Kata Kunci: pemberdayaan, ibu rumah tangga dan remaja putri, sampah dapur, teknologi sederhana, ramah lingkungan, bernilai ekonomi, berdaya guna

Item Type: Article
Subjects: LPPMP
Divisions: LPPMP - Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Date Deposited: 09 Aug 2012 07:25
Last Modified: 02 Oct 2019 02:06
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3783

Actions (login required)

View Item View Item