Ratnasari, Ratnasari (2016) KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 WATES. S1 thesis, FMIPA.
|
Text
SKRIPSI_RATNASARI_12312241016.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (3) keefektifan antara modelguided inquirydenganmodel cooperative learning terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan (4) keefektifan antara modelguided inquirydenganmodel cooperative learning terhadap peningkatan keterampilan generik sains peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental)yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wates. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII, sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas yakni kelas VII A sebagai kelas eksperimenyang menggunakan model guided inquiry dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan model cooperative learning. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttestnonequivalent control group design. Data yang digunakan adalah data keterampilan berpikir kritis dan data keterampilan generik sains. Data keterampilan berpikir kritis diperoleh dari nilai pretest-posttest sedangkan data keterampilan generik sains diperoleh dari lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat darihasil uji t didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,031. (2) Terdapat perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat dari hasil uji U Mann-Whitney didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,000. (3) Model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan model cooperative learning, dilihat dari nilai gain ternormalisasi (N-Gain) kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar daripada kelas kontrol (0,3746 > 0,2419). (4) Model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan generik sains dibandingkan model cooperative learning, dilihat dari nilaimeankelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol (62,78 > 46,55).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | efektifitas, model guided inquiry, keterampilan berpikir kritis, keterampilan generik sains |
Subjects: | Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Ilmu Pengetahuan Alam |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan IPA |
Depositing User: | Admin Pendidikan IPA FMIPA |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 08:34 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 10:03 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37757 |
Actions (login required)
View Item |