Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Butar Prop. Sulawesi Tengah

Kamisa, Kamisa (2016) Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Butar Prop. Sulawesi Tengah. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-kamisa-14718259001.swf

Download (5MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar Sejarah pada siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Bungku Utara pada semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) berupa perlakuan (treatment) khusus dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari orientasi siswa pada masalah (appersepsi), mengorganisasi siswa untuk belajar (elaborasi), membimbing diskusi kelompok (eksplorasi), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (eksplorasi), dan kemudian menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah (konfirmasi ). Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dirancang skenario pembelajaran, media pendukung, alat dan bahan yang diperlukan dan instrumen penelitian tindakan. Motivasi belajar peserta didik tiap siklus terus mengalami peningkatan. Pada siklus 1 aspek kemampuan menyampaikan saran dan kritik konstruksi paling rendah skornya 7. Hal ini terjadi karena mereka belum terbiasa melakukannya dalam kegiatan pembelajaran. Aspek yang paling tinggi pada aspek rasa ingin tahu yaitu sebesar 23, pada siklus 2 aspek yang paling tinggi peningkatannya adalah pada aspek rasa ingin tahu yaitu sebesar 28 sedangkan aspek yang paling rendah pada kemampuan menyampaikan saran/kritik konstruksi yaitu 9, walaupun pada siklus 2 motivasi belajar peserta didik telah mencapai indikator yang telah di tetapkan yaitu 80, namun penelitian tetap melanjutkan ke siklus 3 karena indikator ketuntasan belajar klasikal nilai ulangan harian dan nilai tugas belum mencapai hasil sesuai yang diharapkan yaitu 75%. Pada siklus 3 tingkat motivasi belajar peserta didik skor paling tinggi peningkatannya tetap pada aspek rasa ingin tahu yaitu 38 poin, sedangkan aspek yang paling rendah pada aspek mampu menyampaikan saran/kritis konstruksi sebesar 16 poin, karena aspek motivasi belajar peserta didik pada siklus 3 telah mencapai bahkan melampaui indikator yang telah di tetapkan, maka penelitian di akhiri

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Model Problem Based Learning, Motivasi Belajar , dan Hasil Belajar
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 18 Jul 2016 06:50
Last Modified: 09 May 2019 07:21
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36645

Actions (login required)

View Item View Item