PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METABOLIT SEKI)NDER DARI EKSTRAK ASf:TON KULIT BATANG TUMBUHAN HOPEA MENGARAWAN (DIPTERBCARPACEAE)

FIA, NABILA (2010) PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METABOLIT SEKI)NDER DARI EKSTRAK ASf:TON KULIT BATANG TUMBUHAN HOPEA MENGARAWAN (DIPTERBCARPACEAE). S1 thesis, UNY.

[img] Text
PEMISAHAN_DAN_PEMURNIAN_SENYAWA_METABOLIT_SEKI.docx

Download (12kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memisahkan, memurnikan, dan mengkarakterisasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak aseton Wit batang Tumbuhan Hopea mengarawan. Sebanyak 5 kg serbuk halus kulit batang tumbuhan hopea mengarawan dimaserasi dengan pelarut aseton selama 24 jam dengan 3 kali pengulangan. Seluruh ekstrak aseton kemudian dievaporasi untuk menghilangkan pelarutnya, sehingga diperoleh ekstrak aseton pekat sebanyak 400 g. Ekstrak pekat tersebut diambil 40 gram untuk difraksinasi menggunakan kromatografi vakum cair (KVC), kemudian dilanjutkan dengan kromatografr kolom grafitasi (KKG) hingga diperoleh senyawa yang murni. Uji kemurnian dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan tiga macam eluen yang berbeda kepo(arannya. Senyawa yang telah murni menunjukkan noda tunggal pada KLT. Analisis menggunakan spektrofotometer UV dengan pelarut metanol dan spektrometer IR menggunakan pelet KBr, yang dibandingkan dengan senyawa standar balanokarpol. Setelah dilakukan pemurnian, diperoleh dua macam senyawa murni. Senyawa yang pertama yaitu fraksi CZ seberat 58 mg, sedangkan senyawa kedua yaitu fraksi Q2 seberat 500 mg. Spektra UV untuk fraksi CZ memberikan serapan dengan panjang gelombang maksimum 229; 282,5; dan 372 nm. Berdasarkan spektra IR menunjukkan adanya gugus O-H pada serapan 3421,5 cm-j; C-H aiifatik pada 2923,9 dan 2854,5 cm"; serta C=C aromatik pada 1612,4- 1454,2 cm"'. Sedangkan untuk fraksi Q2, k,r,aks 219,5; dan 283,5 nm. Spektra tersebut mengindikasikan bahwa kedua senyawa memiliki gugus kromofor fenol tak terkonjugasi. Spektra 1R untuk fraksi QZ menunjukkan adanya gugus O-H pada 3265,3 cm-1; C=C aromatik pada 1612,4- 1454,3 cm"'; dan serapan pada 833,2 cm'i yang menunjukkan adanya cincin 1,4-disubstitusibenzena yang sangat khas untuk senyawa oligostilbenoid. Berdasarkan hasil perbandingan antara spektra UV dan IR, serta noda pada KLT, ter(ihat bahwa senyawa QZ merupakan senyawa balanokarpo(. Sedangkan senyawa CZ merupakan senyawa fenolik yang belum diketahui. Kata kunci: Metabolit sekunder, Hopea mengarawan

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Pendidikan Kimia
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 10 Aug 2012 05:50
Last Modified: 29 Jan 2019 15:42
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3634

Actions (login required)

View Item View Item