Rizqie Auliana, M.Kes. PELATIHAN PENGOLAHAN BEKATUL SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL DALAM PEMBUATAN ANEKA MAKANAN DI KELURAHAN WEDOMARTANI KECAMATAN NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA. INOTEK.
![]() |
Text
ARTIKEL_PPM_KATUL.doc Download (1MB) |
![]() |
Text
ARTIKEL_PPM_KATUL.doc Download (1MB) |
Abstract
Abstrak Program kegiatan PPM Reguler tentang pemanfaatan bekatul sebagai bahan makanan yang berpotensi sebagai makanan fungsional karena kandungan gizi dan manfaatnya bagi kesehatan di Kelurahan Wedomartani telah disusun bedasarkan survei bahwa di lokasi banyak tersedia bekatul. Pelatihan ketrampilan mengolah bekatul ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik selama 3 kali tatap muka berupa penyelenggaraan pelatihan secara singkat, yaitu tahap teori, tahap praktek dan tahap motivasi. Materi teori yang diberikan adalah a) Potensi gizi dan manfaat bekatul bagi kesehatan, b) Pengetahuan tentang makanan fungsional, c) Persiapan dan teknik olah bekatul, d) Prinsip sanitasi hygiene dalam pengolahan bekatul, dan e) Pengemasan produk olahan bekatul. Materi teori diberikan selama 180 menit. Materi praktek yang diberikan adalah mengolah bekatul menjadi empat produk makanan berbahan bekatul, yaitu: rice bran meals, brownies bekatul kukus, bekatul tiwul ayu dan bekatul kelapa cookies. Materi ini diberikan selama 360 menit dengan cara membagi peserta dalam 4 kelompok. Hasil dari lomba dalam tahap motivasi diperoleh 5 produk makanan dengan tambahan bekatul yang bervariasi baik kudapan kontinental maupun kudapan tradisional, yaitu: puding bekatul kelapa muda, cake caramel bekatul, good time bekatul cookies, nagasari bekatul dan klepon bekatul. Pelatihan ini dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan Indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu pelatihan dinyatakan berhasil apabila 90% peserta mengikuti pelatihan sampai selesai dan dibuktikan dari presensi kehadiran, dan 80% peserta memiliki nilai cukup dalam tes pengetahuan serta ketrampilan sehingga dinyatakan kreatif dan dapat mengolah bekatul menjadi aneka produk makanan pada saat lomba. Hasil penilaian kehadiran menunjukkan hasil 99% peserta datang untuk mengikuti pelatihan sampai selesai dan 96% peserta pelatihan memiliki pengetahuan baik. Sementara dari sikap atau respon terhadap keberadaan bekatul 86,4% menyatakan setuju jika bekatul digunakan sebagai bahan makanan bergizi dan layak dikonsumsi. Sedangkan evaluasi praktek (ketrampilan) sudah terlihat lebih dari 60% telah memiliki kemampuan baik dalam persiapan, proses dan penyajian, sementara 100% peserta sudah memiliki kreatifitas. Kata kunci: bekatul, motivasi, brownies bekatul kukus
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | LPPMP |
Divisions: | LPPMP - Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan |
Date Deposited: | 09 Aug 2012 01:55 |
Last Modified: | 02 Oct 2019 02:06 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3537 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |