PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IBK) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Moerdiyanto, Dr., M.Pd. PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IBK) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. PPM Dikti Iptek bagi Kewirausahaan (IbK).

[img] Text
ARTIKEL_IPTEKS_BAGI_KWU_UNY2010.doc

Download (239kB)

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan IPTEKS dalam (a) membina mahasiswa dalam mengembangkan mental kewirausahaan (entrepreneur soft skill), dan keterampilan berwirausaha (entrepreneur hard skill) agar mereka mampu menjadi pencipta kerja (job creator). Program ini juga bermaksud untuk membentuk unit inkubasi bisnis di UNY sebagai media pembelajaran praktis berbasis proyek bisnis (project based learning of business). Karya nyata yang ditargetkan adalah menciptakan 20 usaha baru kelas mikro dan kecil di kampus UNY Metode pengabdian pada masyarakat yang digunakan adalah pembelajaran merintis bisnis dengan metode Project Based Learning (PBL) Untuk mengetahui pemahaman jiwa kewirausahaan digunakan tes kepribadian wirausaha model Hawkin & Turla (1986). Untuk mengetahui keterampilan wirausaha digunakan tes kemampuan kerjasama, tes kepemimpinan, tes keahlian pemasaran, dan tes keterampilan mengelola modal dan laba usaha. Kumpulan dari hasil tes-tes tersebut menunjukkan profil wirausaha. Setelah dididik (training), dilatih (coaching), dimagangkan (internship), dilaksanakan (acting) dan didampingi (mentotring) selama delapan bulan, hasilnya menunjukkan seperti berikut: (1) dari sisi kepribadian wirausaha, 20 tenant (kelompok binaan) ternyata 6 kelompok usaha mencapai skor 320-360 yang berarti sukses dan mandiri, semangat usaha sangat tinggi, disiplin berani mengambil risiko dan sangat beratnggungjawab. Terdapat 10 kelompok usaha memperoleh total skor antara 210-279 yang artinya bahwa mereka potensial berhasil, namun masih kurang dalam kemampuan rasa percaya diri, dan keberanian ambil risiko saja. Sedangkan 4 kelompok usaha lainnya hanya mencapai skor kurang dari 280 yang berarti bahwa jiwa kewiraushaan mereka kurang dan masih harus lebih banyak belajar dan mengasah diri, karena motivasi usaha, disiplin, rasa percaya diri dan keberanian mengambil risiko mereka kurang memadai. (2) Dari sisi keterampilan bisnis yang meliputi kemampuan bekerjasama (membangun jaringan), kepemimpinan, kemampuan memasarkan, dan kemampuan mengelola modal dan keuntungan, ada sebanyak 16 kelompok usaha yang telah berhasil, sedang masih ada 4 kelompok lainnya yang belum berhasil. Berdasarkan tingkat pencapaian penguasaan jiwa wirausaha (soft skill of entrepreneur) dan kompetensi teknis (hard skill of entrepreneur) tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan tahun pertama (2010) tingkat keberhasilan program mencapai 80% sukses (yaitu sebanyak 16 kelompok tenant berhasil. Sedangkan 20% sisanya atau sebanyak 4 kelompok usaha masih harus mendapatkan pembinaan lebih lanjut pada tahun 2011. Kata kunci: Kewirausahaan, soft skill, hard skill.

Item Type: Article
Subjects: LPPMP
Divisions: LPPMP - Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Date Deposited: 08 Aug 2012 06:47
Last Modified: 02 Oct 2019 02:05
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3470

Actions (login required)

View Item View Item