Pelatihan Membatik Bagi Guru SMA Se-Kabupaten Bantul

Martono, M. Pd. Pelatihan Membatik Bagi Guru SMA Se-Kabupaten Bantul. PPM Prioritas Bidang.

[img] Text
Artikel_Batik.docx

Download (46kB)
[img] Text
Artikel_Batik.docx

Download (46kB)

Abstract

Pelatihan ini diawali dari permasalahan yang muncul di lapangan, pertama kurangnya kompetensi guru dalam mengembangkan desain batik untuk pembelajaran keterampilan muatan lokal batik di sekolah. Kedua adanyan surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 5 a Tahun 2010 tentang batik sebagai muatan lokal wajib di sekolah dasar sampai menengah atas di Kabupaten Bantul. Ketiga daerah Bantul sangat potensial sebagai sentra kerajinan batik, sehingga sekolah berkewajiban ikut mengembangkan dan melestarikan budaya batik tersebut. Berangkat dari permasalahan tersebut, selanjutnya para guru seni budaya dan keterampilan SMA 1 Kretek Bantul mengajukan proposal permintaan pelatihan batik untuk mengembangkan wawasan desain, strategi pembelajaran, dan tambahan peralatan batik. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan guru dalam pembuatan desain batik dengan media kain dan kayu menggunakan warna indigosol dan naptol. Ingin mengetahui hasil karya batik yang dibuat guru-guru seni budaya dan keterampilan SMA se-Kabupaten Bantul. Metode pelatihan yang digunakan adalah presentasi untuk menyampaikan wawasan pengembangan desain batik, strategi pembelajaran keterampilan batik, dan finishing batik. Metode demontrasi untuk memvisualkan cara pembuatan batik dari pola, nyanting, mewarna dan pembuangan malam. Metode Praktik membatik mulai dari membuat pola, mencanting, mewarna sampai karya batik jadi. Para guru peserta pelatihan dapat mengikuti program ini dengan baik dan dapat memahami materi yang disampaikan oleh tim. Guru dapat membuat karya batik dengan baik dan diharapkan dapat menerapkan dalam pembelajaran batik menggunakan metode sesuai pilihan guru di sekolah dengan baik. Kebanyakan peserta pelatihan lemah dalam pengembangan desain batik dan kerapihan hasil cantingan. Karya kerajinan batik yang dibuat guru hasilnya baik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran berkarya dan sekaligus sebagai karya seni dan karya ilmiah. Guru diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran batik dengan metode mengamati, meniru, dan mengembangkan untuk berkarya kerajinan batik. Pemberian contoh dengan model sebagai media pembelajaran bukan semata untuk ditiru tetapi untuk memotivasi anak dalam berkarya.

Item Type: Article
Subjects: LPPMP
Divisions: LPPMP - Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Date Deposited: 08 Aug 2012 04:34
Last Modified: 02 Oct 2019 02:05
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3414

Actions (login required)

View Item View Item