Pravitasari, Erzamia (2016) TANDA BUDAYA DALAM ROMAN DIE WEIßE MASSAI KARYA CORINNE HOFMANN. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
|
Text
ERZAMIA PRAVITASARI.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tanda budaya dan (2) makna tanda budaya dalam roman amatan. Subjek penelitian ini adalah roman Die Weiße Massai karya Corinne Hofmann. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Keabsahan data diperoleh dengan validitas semantik dan dikonsultasikan kepada ahli. Reliabilitas yang digunakan adalah intrarter dan interrater. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) tanda budaya, meliputi bahasa dan budaya, hukum, dan pengetahuan. Bahasa dan budaya, mencakup bahasa, religi, adat istiadat, kesenian, makanan dan minuman. Hukum, terdiri atas hukum lingkungan dan sosial. Pengetahuan, mencakup bidang mata pencaharian, transportasi, bangunan, dan persenjataan. (2) makna tanda budaya, meliputi bahasa dan budaya, bahasa, mzungu yang berarti orang kulit putih, jambo untuk mengucapkan salam, dan moran untuk menyebut prajurit. Suku Samburu menyebut Tuhan mereka Enkai dan masih mempercayai takhayul. Mereka menerapkan beberapa adat, seperti adat pernikahan tradisional, adat perlakuan pria Samburu terhadap wanita, poligami, adat makan bagi prajurit, adat memperlakukan tamu. Suku Samburu terkenal dengan tarian conga, rumah adat manyatta, pakaian adat tradisional kanga. Ugali adalah makanan utama mereka, mandazi sebagai makanan campuran, mereka juga mengonsumsi miraa agar terjaga dari tidur, memakan ranting semak-semak, meminum chai atau teh, meminum buih lemak domba, dan meminum darah hewan ternak. Hukum, jika seseorang buang air di dekat gubuk orang lain maka ia harus pindah tempat tinggal dan orang yang melanggar hukum harus memberikan hewan ternak. Pengetahuan, suku Samburu membagi pekerjaan pria dan wanita, transportasi umum suku Samburu matatu dan kendaraan pribadi Land Rover, suku Samburu memiliki tempat tinggal berupa gubuk bernama manyatta, senjata tradisional prajurit yang disebut rungu.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tanda budaya, roman |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa Jerman |
Divisions: | Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Jerman |
Depositing User: | Admin Pendidikan Bahasa Jerman FBS |
Date Deposited: | 08 Jun 2016 07:20 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 09:28 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33954 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |