PENGARUH KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI DAN POLIOKSIETILEN GLIhOL (PEG)1000 TERHADAP SIFAT TERMAL POLIURETAN HASIL SINTESIS

Yenni, Misbawati (2010) PENGARUH KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI DAN POLIOKSIETILEN GLIhOL (PEG)1000 TERHADAP SIFAT TERMAL POLIURETAN HASIL SINTESIS. S1 thesis, UNY.

[img] Text
PENGARUH_KOMPOSISI_ETILEN_DIAMIN.docx

Download (11kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk: (l) mengisolasi minyak kedelai dari biji kedelai putih (Glycine max L) dengan metode maserasi menggunakan n-heksana teknis (2) menentukan karakter min_yak kedelai sebelum dan sesudah proses oksidasi (3) menentukan karakter poliuretan hasil sintesis (4) menentukan keberadaan ikatan silang dalam poliuretan hasil sintesis (5) mempelajari pengaruh variasi komposisi minyak kedelai teroksidasi dan PEG1000 terhadap sifat termal poliuretan hasil sintesis. Penelitian ini dilakukan dalam 5 tahap_ Tahap pertama adalah isolasi minyak kedelai/soybean oil (SBO) dari biji kedelai putih dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana teknis. Tahap kedua adalah oksidasi minyak kedelai hasil maserasi menggunakan larutan KMnO4 20% (m%v). Minyak kedelai teroksidasi/oxydated soybean oil (OSBO) ini digunakan sebagai sumber poliol dalam sintesis poliuretan. Tahap ketiga adalah menentukan karakter SBO dan OSBO. Tahap keempat adalah proses sintesis poliuretan dari OSBO, zat pemlastis berupa polioksietilen glikol (PEG)1000 dan metilen-4,4'-difenildiisosianat (MDI). Variasi komposisi OSBO, PEG1000 dan MDI berturut-turut adalah 40/0/60, 30110i60, 20/20/60 dan 10/30/60 (% m/rn). Tahap kelima adalah menentukan karakter poliuretan hasil sintesis, yang meliputi analisis gugus fungsi, analisis sifat termal dan penentuan keberadaan ikatan silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maserasi minyak kedelai dari biji kedelai putih menghasilkan rendemen sebesar 9,5% (m/m). Absorbansi gugus OH, bilangan hidroksil, massa jenis, indeks bias serta titik leleh dan titik didih OSBO lebih besar daripada SBO. Adanya serapan ulur N-H sekunder, isosianat, C=O uretan, cincin arornatis, allofanat, C=N dalam trimerdikarboimida dan C-O eterluretan pada spektrum FTIR poliuretan membuktikan bahwa poliuretan telah berhasil disintesis. Derajat penggembungan semua poliuretan bernilai positif, artinya semua poliuretan hasil sintesis memiliki ikatan silang dalam strukturnya. Poliuretan dengan variasi komposisi OSBO/PEG1000/MDI: 40/0/60, 30/10/60, 20120160 dan 10/30/60 (% m/m), Tg nya berturut-turut 58,16; 55,17; 52,87 dan 50,23 (°C), dan Td-nya berturut-turut 356,90; 359,54; 372,76 dan 391,26 (°C). Semakin banyak pemlastis (PEG1000) dalam poliuretan, maka temperatur transisi gelasnya (Tg) semakin rendah dan temperatur dekomposisinya (Td) semakin tinggi.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 08 Aug 2012 18:00
Last Modified: 29 Jan 2019 15:37
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3310

Actions (login required)

View Item View Item