Studi Tentang Solusi Hambatan Kenaikan Pangkat Jabatan ke Jenjang IV/b Guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang

Haryani, Erna (2012) Studi Tentang Solusi Hambatan Kenaikan Pangkat Jabatan ke Jenjang IV/b Guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-erna-haryani-10703254005.swf

Download (30MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan guru SMA N Kabupaten Magelang untuk ke jenjang IV/b, (2) untuk mengetahui hambatan utama untuk naik pangkat ke jenjang IV/b, (3) untuk mengetahui solusi apa yang dapat direkomendasikan dalam mengatasi hambatan dan kesulitan guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang untuk naik pangkat ke jenjang IV/b. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek peneltian adalah kepala sekolah, guru, Kepala Seksi SMA, dan kepala bagian data BKD. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah interractive model dimana proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebagian besar guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang mengalami hambatan kenaikan pangkat ke jenjang IV/b yang penyebabnya sebagian besar dari faktor guru, (2) Faktor-faktor penghambat kenaikan pangkat ke jenjang IV/b antara lain: (a) guru terbiasa dimanjakan dengan kenaikan pangkat sebelumnya yang tanpa harus melakukan pengembangan profesi bisa naik pangkat, (b) guru kurang proaktif, (c) kurang memahami prosedur, (d) kompensasi yang tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, (e) motivasi guru untuk naik pangkat kurang, (f) kurangnya dorongan atasan, (g) informasi guru yang pernah gagal mengusulkan kenaikan pangkatnya, (h) terjebak oleh rutinitas tugas mengajar, (i) guru kurang ulet. (3) Penghambat utama guru kurang ulet atau malas memenuhi unsur pengembangan profesi. (4) Solusi yang direkomendasikan oleh guru untuk guru yaitu: guru harus belajar KTI, komitmen untuk membuat KTI tahun 2012, harus ulet dan pantang menyerah, guru harus mengelola karirnya. Solusi direkomendasikan guru untuk birokrat pendidikan: pendelegasian penilaian, memperjelas prosedur, pembinaan, pengarahan, motivasi, memfasilitasi, pelatihan, pemberian kompensasi. Solusi direkomendasikan birokrat pendidikan untuk guru yaitu guru harus proaktif, mau belajar, dan berlatih membuat KTI.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: pengembangan profesi guru, karir, kenaikan pangkat
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 18 May 2016 07:25
Last Modified: 29 Jan 2019 08:18
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32821

Actions (login required)

View Item View Item