UPACARA TRADISI SYAWALAN MEGANA GUNUNGAN DI KAWASAN WISATA LINGGOASRI KABUPATEN PEKALONGAN

Mamudi, Ch Ferani Indri (2012) UPACARA TRADISI SYAWALAN MEGANA GUNUNGAN DI KAWASAN WISATA LINGGOASRI KABUPATEN PEKALONGAN. S1 thesis, FBS UNY.

[img]
Preview
Text
Ferani Indri Mamudi_05205241006.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Upacara Tradisi Syawalan Megana Gunungan Di Kawasan Wisata Linggoasri Kabupaten Pekalongan Oleh Ch Ferani Indri Mamudi NIM 05205241006 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asal-usul diadakannya tradisi syawalan megana gunungan, prosesi tradisi megana gunungan, makna simbolik tradisi megana gunungan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan terutama dikawasan wisata Linggoasri dan fungsi tradisi megana gunungan dalam melestarikan tradisi dalam upacara syawalan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan tradisi upacara tradisi syawalan megana gunungan di kawasan obyek wisata Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Sumber data utama penelitian ini berupa informasi dari informan mengenai tradisi syawalan megana gunungan diobyek wisata Linggoasri, serta dokumen atau referensi yang mendukung data utama berupa katakata dan perilaku dari informan. Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam dengan sesepuh dusun, kepala desa dan orang-orang yang terlibat serta memiliki pengetahuan tentang tradisi syawalan megana gunungan di kawasan wisata Linggoasri, dusun Yosorejo. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat bantu kamera digital, catatan wawancara dan kamera video serta alat tulis. Analisis data yang digunakan adalah kategorisasi dan perbandingan berkelanjutan. Keabsahan data digunakan triangulasi data yang meliputi teknik triangulasi sumber dan teknik triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) asal-usul tradisi syawalan megana gunungan di kawasan obyek wisata Linggoasri, dusun Yosorejo adalah merupakan tradisi yang pada mulanya hanya diadakan secara sederhana oleh warga dusun Yosorejo setelah menjalankan puasa sunah syawal selama 6 hari setelah hari raya Idul Fitri dan menggunakan megana karena merupakan makanan khas Kabupaten Pekalongan sejak dahulu.(2) rangkaian upacara tradisi megana gunungan meliputi: (a) persiapan meliputi mempersiapkan lokasi, mempersiapkan bahan dan perlengkapan, pembuatan megana gunungan, gunungan buah, gunungan nasi kuning serta penataan gunungan, (b) pelaksanaan meliputi pembukaan terdiri atas tarian pembukaan, sambutan-sambutan dan doa, inti terdiri dari pemotongan gunungan nasi kuning dan penyerahan nasi kuning dan ditutup oleh pembawa acara dengan mempersilahkan untuk warga yang hadir memulai proses ngrayah megana gunungan, gunungan buah, gunungan nasi kuning dan megana bungkusan. (3) Makna simbolik tradisi megana gunungan yaitu gunungan megana yang menyimbulkan kesederhanaan antar warga yang rukun satu sama lain serta menjaga tali silaturahmi yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan antara warga setempat dengan warga lain diluar Kabupaten Pekalongan. (4) Fungsi tradisi megana gunungan tersebut antara lain (a) fungsi spiritual, (b) fungsi sosial, (c) fungsi budaya dan (d) fungsi ekonomi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Syawalan Megana Gunungan, Wisata Linggoasri, Pekalongan
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Jawa FBS
Date Deposited: 21 Apr 2016 08:28
Last Modified: 24 Sep 2020 04:13
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31619

Actions (login required)

View Item View Item