Model Pendidikan Multikultural RAMAH di Kota Pontianak: Studi Sikap Prasangka (Prejudice) dan Stereotip Etnis dan Agama dan Pengembangan Model Pendidikan Multikultural di Sekolah Swasta Berbasis Etno-Religi Kota Pontianak

Supardi, Iwan (2014) Model Pendidikan Multikultural RAMAH di Kota Pontianak: Studi Sikap Prasangka (Prejudice) dan Stereotip Etnis dan Agama dan Pengembangan Model Pendidikan Multikultural di Sekolah Swasta Berbasis Etno-Religi Kota Pontianak. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-iwan-supardi-04701261019.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola dan mengukur kuat-lemah hubungan antarkelompok siswa etnis Melayu, Dayak, Tionghoa, dan Madura berdasarkan sikap dan prilaku berprasangka (prejudice) dan stereotip terhadap etnis dan agama di empat sekolah swasta berbasis etno-religi (ethno-religio segregated schools/E-RS) di Kota Pontianak: SMA Sultan Syarif Abdurrahman (Melayu-Islam), SMA Yayasan Pendidikan Kristen (YPK)[Dayak-Nasrani], SMA Kristen Immanuel (Tionghoa-Nasrani, Konghucu, Budha), dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Anwar (Madura-Islam). Model pendidikan multikultural dikembangkan berdasarkan hasil temuan penelitian. Metode campuran kualitatif-kuantitatif dari Cambell & Fisk (Creswell, 1994) digunakan pada tahap penelitian. Angket berskala Likert yang diadaptasi disebar pada sampel purposif siswa di empat sekolah E-RS dengan jumlah valid 573 orang (70,30%) dari total 815 (100%). Pada tahap pengembangan rumusan model pendidikan multikultural diuji melalui diskusi kelompok terbatas (Focus Group Discussion/FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah E-RS menampilkan pola-pola hubungan antarkelompok etnis-agama yang khas, seperti ethno-religiosentris, cinta-benci (approach-avoidance) dan benci-cinta (avoidance-approach), saling membenci (avoidance-avoidance) atau berseteru (conflicting pair), benci-gamang (avoidance-ambivalence), dan saling menyukai/ mendukung (approach- approach) atau sebagai pasangan bulan madu (honeymoon). Kelompok etnis Madura cenderung dijadikan sebagai kelompok target konflik, Tionghoa sebagai kelompok etnis rujukan. Kelompok etnis Dayak sangat sensitif pada faktor-faktor keetnisan, Melayu pada keagamaan, Madura pada keduanya, dan Tionghoa pada faktor-faktor lain selain etnis dan agama. Model pendidikan multikultural RAMAH - sikap ramah atau keramahan yang dikembangkan melalui Rencana Aksi pendidikan Multikultural Agar Harmonis (RAMAH) - dianggap sesuai diterapkan dalam program pendidikan di sekolah E-RS untuk membangun citra positif pada masing-masing kelompok agar prasangka (prejudice) dan bias anggapan (stereotip) dapat dikendorkan.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: prasangka (prejudice) dan stereotip, ethno-religio segregated schools (E-RS), model pendidikan multikultural RAMAH
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 18 Apr 2016 04:15
Last Modified: 05 Jul 2022 01:44
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31187

Actions (login required)

View Item View Item