REGISTER DALAM PAGELARAN WAYANG KULIT PURWA LAKON KRÊSNA DUTA OLEH KI NARTOSABDO

Prasetya, Sih Agung (2012) REGISTER DALAM PAGELARAN WAYANG KULIT PURWA LAKON KRÊSNA DUTA OLEH KI NARTOSABDO. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Sih Agung Prasetya 05205241063.pdf

Download (917kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, ciri dan fungsi register yang ada pada rekaman kaset wayang kulit purwa lakon Krêsna Duta oleh Ki Nartosabdo. Deskripsi jenis, ciri dan fungsi dari register yang muncul akan menunjukkan kekhasan tuturan yang digunakan dalam pagelaran wayng kulit purwa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah rekaman kaset wayang purwa lakon Kresna Duta oleh Ki Nartosabdo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data secara deskriptif, dengan memaparkan data yang diperoleh dari pengumpulan data secara apa adanya. Hasil penelitian adalah : (1) Adanya jenis register yang muncul dalam pagelaran wayang kulit purwa lakon Kresna Duta oleh Ki Nartosabdo yaitu janturan, kandha janturan, carita, kombangan, sulukan, pathêtan, ada – ada, sasmita gêndhing, sasmita dhalang, sindhènan, gérongan, sênggakan, ginêm/ pocapan, sanggit, (2) Masing – masing register yang muncul memiliki fungsi sesuai dengan penggunaanya, Janturan berfungsi untuk menggambarkan keindahan dan kewibawaan seorang raja.Carita berfungsi untuk menceritakan keadaan yang terjadi di kêlir.Kombangan untuk mengiringi gamelan agar lebih menggetarkan rasa. Sulukan berfungsi untuk membentuk suasana adegan.  Pathêtan berfungsi untuk membentuk suasana sedih, hening, bingung.  Ada – ada berfungsi untuk membentuk suasana marah, jengkel, semangat.  Sasmita gêndhing berfungsi untuk memberi kode kepada pengrawit. Sasmita dhalang berfungsi untuk memberi perintah kepada pêngrawit, waranggana, maupun orang lain. Sindhènan berfungsi untuk memperindah dan mendukung suasana saat gamelan dibunyikan.  Sanggit berfungsi untuk mengarahkan dialog agar lebih menarik dan ngês. Sênggakan berfungsi untuk menambah suasana gêndhing.  Ginêm/ pocapan berfungsi untuk menunjukkan jalan cerita melalui dialog antartokoh wayang.  Gérongan berfungsi untuk mengiringi waranggana yang sedang melantunkan tembang (3) Adanya perbedaan penggunaan istilah dan bahasa yang digunakan pada pagelaran wayang kulit purwa lakon Kresna Duta oleh Ki Nartosabdo dengan bahasa sehari – hari, maupun pada bidang – bidang kegiatan lain.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: register, rekaman kaset, wayang kulit purwa
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Jawa FBS
Date Deposited: 13 Apr 2016 07:27
Last Modified: 30 Jan 2019 07:19
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31004

Actions (login required)

View Item View Item