Noto Widodo, M.Pd. (2011) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEJURUAN DI MADRASAH ALIYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, UNY.
|
Text
Noto_Widodo.pdf Download (10kB) | Preview |
Abstract
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk menemukan model penyelenggaraan program keterampilan di Madrasah Aliyah (MA) Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama ini penyelenggaraan program keterampilan di madrasah/sekolah masih sangat variatif, yakni tergantung dari kebijakan manajemen sekolah, dan belum terprogram seperti apa yang diharapkan. Permasalahan lain adalah banyaknya lulusan madrasah Aliyah yang tidak bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga akan berdampak terhadap meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pembelajaran keterampilan kejuruan seperti: tata busana (menjahit), tata boga, pengolahan hasil pertanian, sablon, kerja kayu dan las, seni kriya, batik dan sebagainya. Tentunya sangat diperlukan bagi siswa yang tidak melanjtkan ke perguruan tinggi sebagai bekal keterampilan hidup mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian riset dan pengembangan (R&D) di Madrasah Aliyah DIY, pada awalnya mengidentifikasi profil madrasah yang melaksanakan program keterampilan. Sampel penelitian diperoleh 15 madrasah aliyah negeri dan swasta yang ada di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian dilaksanakan di empat kabupaten dan kota di wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. yakni di Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul dan kota Yogyakarta. Teknik pengambilan data dengan metode wawancara, angket dan dokumentasi, hasilnya disajikan dalam bentuk presentase, dan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan program keterampilan di madrasah masih sangat variatif ada yang terprogram masuk intra kurikuler dan ada sebagian masuk kegiatan extra kurikuler. Kebijakan kepala Madrasah Aliyah memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan ketampilan sebesar 82,36%; keberadaan ruang keterampilan baru terpenuhi 76,23%; Dana operasional pembelajaran keterampilan dibantu komite 65,00% dan 35,00% dari pemerintah khususnya khususnya MAN. Kondisi peralatan dan mesin baru terpenuhi 47,76%. Kualifikasi guru keterampilan di madrasah aliyah Lulusan program S1:63,22% . Diploma III: 39,60% dan praktisi:7,18%. Ketersediaan RPP 89,34%, job sheet 43,22%, buku panduan keterampilan 35,43%, dan modul keterampilan baru 15,67%. Dari hasil uji coba model penyelenggaraan pembelajaran keterampilan kejuruan di 3 Madrasah “Model kooperatif“ dapat diterapkan di Madrasah Aliyah dan mendapat tanggapan positif dari pihak sekolah. Untuk meningkatkan kompetensi lulusan madrasah, telah dilakukan kerjasama dengan Balai Latihan Kerja, Lembaga Pendidikan Kejuran dan Dunia Usaha dan Industri. Kata kunci: model pembelajaran kejuruan madrasah aliyah FT, 2007 (PEND. TEK. OTOMOTIF)
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Teknik & Teknologi > Teknik Otomotif |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Pendidikan > Pendidikan Teknik Otomotif |
Depositing User: | Eprints |
Date Deposited: | 07 Aug 2012 23:58 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 15:28 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/3100 |
Actions (login required)
View Item |