PRAKTIK SOSIAL DAN REPRODUKSI KEKERASAN PELAJAR DI SMA KOTA YOGYAKARTA

Ariefa, Efianingrum (2016) PRAKTIK SOSIAL DAN REPRODUKSI KEKERASAN PELAJAR DI SMA KOTA YOGYAKARTA. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
ABSTRACT NEW.pdf

Download (129kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAPORAN PDD CD NEO.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika praktik sosial dan menggali proses berlangsungnya reproduksi kekerasan pelajar. Kekerasan perlu dipahami sebagai jejaring antara aktor dan struktur. Dengan memahami akar permasalahan dan dinamika kekerasan pelajar, maka dapat ditentukan strategi yang tepat dan efektif untuk mengatasi dan mencegah terulangnya kembali kekerasan pelajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif/kualitatif dengan metode eksploratif untuk menggali dan menemukan makna tindakan aktor. Metode ini menuntut peneliti untuk melakukan kajian yang cermat, guna mendapatkan data kualitatif yang detail sehingga tercapai pemahaman mendalam tentang subjek kajiannya. Praktik kekerasan pelajar SMA merupakan amatan panjang yang memiliki keterkaitan dengan habitus pelajar pada jenjang sekolah sebelumnya (SMP), sekolah lama (jika pelajar pindahan), dan habitus yang dibawa dari lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulannya. Praktik kekerasan pelajar yang hadir dalam arena persekolahan dengan demikian merupakan representasi kontestasi kekerasan yang terjadi pada lingkungan lain. Dengan kata lain, kekerasan yang hadir dalam praktik sosial kehidupan masyarakat menjalar hingga ke dalam praktik pendidikan di sekolah. Hal tersebut merupakan realitas yang tak terelakkan terjadi di sekolah. Praktik kekerasan pelajar hadir dalam arena persekolahan juga merupakan ekspresi kepemilikan modal cultural (cultural capital) berupa nilai-nilai kekerasan yang dihayati dan terinternalisasi dalam diri pelajar menjadi habitus kekerasan. Pelajar pelaku kekerasan mengembangkan strategi distingsi untuk membedakan identitas mereka dengan kelompok lain, misalnya melalui penampilan dan keberanian. Sekolah dapat dikatakan sebagai arena reproduksi kekerasan, jika gagal dalam mengurai ketegangan-ketegangan yang dialami oleh pelajar. Dalam konteks relasi kuasa, pelajar sesungguhnya tidak hanya sedang berelasi dengan pihak penguasa sekolah atau dengan orang tua mereka, melainkan juga berhadapan dan bernegosiasi dengan sesama pelajar.

Item Type: Experiment/Research
Additional Information: Laporan Penelitian Disertasi Dokter 2015
Uncontrolled Keywords: praktik sosial, reproduksi, kekerasan pelajar
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 11 Apr 2016 07:07
Last Modified: 11 Apr 2016 07:07
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30818

Actions (login required)

View Item View Item