Rahmat, Ernis Khoeriniswah (2016) POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA ALAM CURUG TUJUH DI DESA SANDINGTAMAN KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT. S1 thesis, FIS.
Text
SKRIPSI 12405241013.pdf Restricted to Registered users only Download (33MB) |
|
Other (Skripsi Digital)
SKRIPSI 12405241013mm.swf - Published Version Download (12MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kondisi fisik Desa Sandingtaman, 2) Kondisi non fisik Desa Sandingtaman, 3) Faktor pendukung dan penghambat pengembangan wisata, 4) Pengelolaan wisata alam Curug Tujuh saat ini, 5) Potensi wisata alam Curug Tujuh, 6) Strategi pengembangan wisata alam Curug Tujuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan geografi berupa pendekatan ekologi (Ecological Approach). Populasi penelitian ini terdiri dari populasi fisik dan non fisik. Populasi fisik yaitu kondisi fisik yang ada di obyek wisata. Penentuan sampel non fisik untuk pengelola wisata menggunakan sampel jenuh berjumlah enam orang, penduduk menggunakan random sampling berjumlah 75 KK, wisatawan menggunakan insidental sampling berjumlah 99 wisatawan. Penentuan sampel wisatawan dan penduduk menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kondisi fisik Desa Sandingtaman luas wilayah 629,400 ha, kemiringan lereng 27 – 49 %, ketinggian tempat 500 mdpl – 1.750 mdpl, tipe curah hujan C agak basah, suhu 15,63°C – 23,25°C. 2) Kondisi non fisik: (a) Pengelolaan wisata alam Curug Tujuh masih sederhana, dan promosi yang dilakukan masih kurang, (b) Hampir semua wisatawan menyatakan ingin kembali berkunjung ke wisata alam Curug Tujuh (91,92 persen), (c) Semua penduduk mendukung terhadap pengembangan wisata alam Curug Tujuh karena memberikan manfaat bagi penduduk. 3) Faktor pendukung: (a) Daya tarik berupa wisata alam, (b) Obyek wisata banyak diminati pengunjung, (c) Adanya dukungan penduduk, (d) Masuk dalam peta pariwisata Kabupaten Ciamis. Faktor penghambat yaitu: (a) Sarana dan prasarana kurang lengkap, (b) Aksesibilitas rendah, (c) Area parkir milik pribadi, (d) Kurangnya manajemen pengelolaan. 4) Pengelolaan wisata Alam Curug Tujuh saat ini: (a) Adanya tata tertib berwisata, b) Adanya papan petunjuk arah, (c) Pengelolaan kebersihan, (d) Pengelolaan promosi wisata, (e) Adanya kerjasama penduduk dan pemerintah. 5) Potensi fisik: (a) Panorama alam indah, (b) Udara yang sejuk, (c) Adanya hutan lindung, (d) Wisata pendidikan dan penelitian, (e) Camping area, (f) Sebagai sumber air. Potensi sosial: Keramah tamahan pengelola dan penduduk setempat 6) Strategi Pengembangan wisata alam Curug Tujuh yang paling tepat untuk diterapkan yaitu: (a) Meningkatkan kerjasama antara pengelola, penduduk, dan pemerintah (b) Meningkatkan manajemen pengelolaan wisata, (c) Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana, (d) Meningkatkan promosi. Kata Kunci: Potensi, Pengembangan, Strategi, wisata alam Curug Tujuh
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Geografi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Geografi FIS |
Date Deposited: | 30 Mar 2016 00:46 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 07:01 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30539 |
Actions (login required)
View Item |