Pendidikan Berkemajuan: Refleksi Praksis Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan.

Ali, Mohamad (2016) Pendidikan Berkemajuan: Refleksi Praksis Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-mohamad ali-11703261003.pdf
Restricted to Registered users only

Download (35MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memahami, mengkaji dan menemukan: (a) biografi ringkas perintis pendidikan berkemajuan, K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923); (b) pilar-pilar pemikiran pendidikan berkemajuan; (c) ihwal dan periodisasi pertumbuhan gerakan pendidikan berkemajuan; dan (d) rekonstruksi pemikiran pendidikan berkemajuan yang dikembangkan dari fondasi, pilar-pilar pemikiran, dimensi pendidikan, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan K.H. Ahmad Dahlan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif-historis yang menggunakan metode sejarah model sinkronis dan pendekatan sosial-religius. Langkah-langkah penelitian meliputi: (a) pelacakan sumber-sumber sejarah; (b) seleksi sumber sejarah yang autentik; (c) interpretasi data; dan (d) merangkai data dan interpretasi menjadi tulisan utuh dan sistematis. Analisis data memakai analisis sejarah dengan pendekatan situasional model Berkhofer Jr. Penelitian ini menghasilkan empat temuan. Pertama, penelusuran biografis perintis pendidikan berkemajuan menunjukkan bahwa latar belakang keluarga dan masyarakat berperan penting dalam mengaktualkan kepribadian pragmatis K.H. Ahmad Dahlan, dan itu diperkaya dengan radius pergaulan yang luas pada tingkat nasional (kebangkitan nasional) maupun internasional (diskursus pembaharuan Islam). Kedua, ditemukan tiga pilar pemikiran pendidikan berkemajuan, yaitu: agama, pendidikan, dan kehidupan yang dimaknai secara luas dan sebagai satu kesatuan. Ketiga, ihwal dan periodisasi pertumbuhan gerakan pendidikan berkemajuan melalui tiga tahap, yaitu masa babad alas (1905-1911), masa embrional (1911-1917), dan masa pematangan struktur (1917-1923). Struktur pendidikan berkemajuan yang matang tidak terbatas pada persekolahan, tetapi juga mencakup gerakan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat, seperti: aktivitas tabligh, gerakan literasi (media cetak), pelayanan kesehatan (PKU), pemberdayaan perempuan (Sopotresno/Aisyiyah), pembelajaran anak-anak muda (HW), dan pemberdayaan kaum fakir miskin (panti asuhan). Keempat, dengan kerangka referensi pendidikan progresif John Dewey dan Islam berkemajuan, praksis pendidikan K.H. Ahmad Dahlan direkonstruksi menjadi pendidikan berkemajuan. Pendidikan berkemajuan dipahami sebagai praksis pendidikan progresif religius yang berlandasan agama, di atasnya berdiri tiga pilar pemikiran, yaitu: agama, pendidikan, dan kehidupan sebagai sumber filsafat pendidikan, dan atapnya teori pendidikan yang berdimensi tiga, yaitu: akal/kecerdasan (intelligence), pengamalan dalam kehidupan sosial (experience) dan berkemajuan (progress).

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan progresif, pendidikan berkemajuan
Subjects: Pendidikan > Filsafat Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 21 Mar 2016 08:51
Last Modified: 28 May 2021 06:52
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30407

Actions (login required)

View Item View Item