Upaya Pengembangan Industri Kerajinan Tatah Sungging Di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

Prihartami, Arlin (2016) Upaya Pengembangan Industri Kerajinan Tatah Sungging Di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. S1 thesis, FIS.

[img] Other (Skripsi Digital)
2. Skripsi Full 11405244003.swf - Published Version

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hambatan yang dihadapi pengrajin industri kerajinan tatah sungging; 2) Upaya pengrajin untuk mengatasi hambatan; 3) Peta daerah asal bahan baku kulit; 4) Produk inovasi industri kerajinan tatah sungging; 5) Peta pemasaran produk kerajinan tatah sungging; 6) Upaya pengembangan industri kerajinan tatah sungging oleh pengrajin dan pemerintah Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan. Analisis berupa komparasi keruangan, yaitu membandingkan dua dukuh di Desa Wukirsari dari enam dukuh yang terdapat industri kerajinan tatah sungging. Dukuh yang dibandingkan adalah Dukuh Karangasem dengan responden 42 pengrajin, dan Dukuh Cengkehan dengan responden 20 pengrajin. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, coding, dan tabulasi. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif kuantitatif menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pengrajin yang mengalami hambatan pada industri kerajinan tatah sungging lebih banyak di Dukuh Cengkehan daripada Dukuh Karangasem; 2) Upaya yang dilakukan pengrajin di kedua dukuh untuk mengatasi hambatan adalah : Berusaha meminjam modal di koperasi atau bank, dan memaksimalkan modal yang ada; pengrajin tetap mempertahankan kualitas produk dan pengrajin juga berusaha mencari bahan baku kulit di kota lain; pengrajin menjual produk kerajinan tatah sungging langsung ke konsumen dan juga melakukan pemasaran ke luar kota maupun mancanegara. 3) Daerah asal bahan baku kulit di kedua dukuh, yaitu dari : Segoroyoso (Pleret), Magetan (Selosari), Solo, Magelang, Kalimantan (Pontianak), Sulawesi (Makassar) dan Sumatera (Padang); 4) Pengrajin memproduksi berbagai macam produk inovasi kerajinan tatah sungging, seperti : kap lampu, hiasan dinding, tempat lilin, dll, lebih banyak ditemukan di Dukuh Karangasem daripada Dukuh Cengkehan; 5) Pemasaran kerajinan tatah sungging oleh pengrajin di Dukuh Karangasem lebih luas, daripada pemasaran oleh pengrajin di Dukuh Cengkehan; 6) Upaya pengembangan oleh pengrajin di kedua dukuh meliputi : membuat produk inovasi, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan promosi. Upaya pengambangan oleh pemerintah dilakukan sesuai bidang di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, yaitu bidang perindustrian, mengadakan pelatihan, bidang perdagangan, memberikan informasi dan menyalurkan apabila ada pameran, sedangkan bidang koperasi, membantu pengrajin dalam melakukan simpan pinjam. Kata kunci: hambatan, pengembangan, industri, kerajinan tatah sungging

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Geografi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Geografi
Depositing User: Admin Pendidikan Geografi FIS
Date Deposited: 21 Mar 2016 00:50
Last Modified: 30 Jan 2019 06:58
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30390

Actions (login required)

View Item View Item