Sukarnati, Sukarnati (2011) Pengembangan model manajemen praktik kerja industri di SMK. S3 thesis, UNY.
Text
disertasi-sukanarti-07702261014.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui model manajemen praktik kerja industri di SMK saat ini, 2) mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam program prakerin SMK saat ini, dan 3) menemukan model manajemen prakerin yang lebih efektif untuk dilaksanakan di SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D), yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Langkah pertama, peneliti melakukan reviu pustaka untuk mengkaji berbagai komponen dan indikator prakerin. Peneliti juga melakukan observasi ke beberapa SMK negeri senior di wilayah Malang Raya, dan menghasilkan informasi profil dan potret SMK dalam melaksanakan program prakerin sampai menghasilkan draf awal. Draf awal kemudian dikaji dalam diskusi dengan pengguna yaitu pakar pendidikan kejuruan dan para praktisi. Draf awal hasil diskusi direvisi sehingga menghasilkan model hipotetik. Model hipotetik divalidasi oleh 35 subyek coba melalui uji ahli dengan teknik Delphi dua putaran. Subyek coba terdiri atas para pakar pendidikan kejuruan dan para praktisi yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator pelaksana prakerin, ketua program keahlian, guru pembimbing, instruktor dan kepala dinas pendidikan. Hasil validasi pada putaran kedua direvisi, dengan tingkat kelayakan 87,96% diperolah produk akhir berupa model manajemen prakerin terpadu. Hasil penelitian adalah:1) belum ada keterkaitan antara program di industri dengan program di sekolah, guru-guru belum mengaitkan bahan ajar di kelas dengan aplikasinya di industri; 2) penyelenggara prakerin di SMK belum secara tepat memahami makna konsep prakerin dan konsep penerapannya; sedangkan (3) hasil pengembangan dari penelitian ini adalah model manajemen prakerin terpadu di SMK yang dirancang dengan mengaitkan program pembelajaran di sekolah dengan program pelatihan di industri. Pelaksanaan model manajemen prakerin terpadu mengharuskan SMK bersama industri membicarakan bagian dari kurikulum yang diajarkan di sekolah dan bagian untuk pelatihan di industri. Guru- guru harus mempunyai pengalaman industri sehingga dapat memberikan contoh bekerja untuk menghasilkan produk seperti yang dikehendaki industri. Instruktor harus memiliki pengetahuan kependidikan guna pembimbingan siswa dan evaluasinya. Implikasi penerapan manajemen prakerin terpadu mengharuskan SMK berbenah diri untuk melakukan pembaharuan di sekolah sehingga program prakerin berjalan efektif dan dapat memperoleh hasil yang optimal.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | manajemen prakerin, SMK |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Kejuruan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 16 Mar 2016 01:33 |
Last Modified: | 03 Oct 2022 05:02 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30333 |
Actions (login required)
View Item |