Mutu Sekolah dan Budaya Partisipasi Stakeholders: Studi Fenomenologi di Sekolah Konfesional MIN Tegalasri Wlingi Blitar

Kholis, Nur (2014) Mutu Sekolah dan Budaya Partisipasi Stakeholders: Studi Fenomenologi di Sekolah Konfesional MIN Tegalasri Wlingi Blitar. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-nur-kholis-08703261013.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, menganalisis dan memahami makna fenomena pengembangan mutu sekolah, budaya partisipasi stakeholders sekolah, pengembangan budaya sekolah, dan peran kepala sekolah dalam mengembangkan mutu dan budaya partisipasi stakeholders sekolah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan di MIN Tegalasri Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Objek penelitian adalah semua fenomena yang menjadi fokus penelitian, sedangkan subjeknya adalah pengelola lembaga, komite sekolah dan pengurus paguyuban kelas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Untuk memperoleh keabsahan data, digunakan langkah-langkah teknik pemeriksaan, yaitu credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Analisis dilakukan dengan mengikuti tahapan open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1). Mutu pendidikan yang dicapai meliputi mutu akademik dan mutu nonakademik, pencapaian mutu ini diupayakan secara sinergi pada level institusi dengan level kelas (pembelajaran). (2). Budaya partisipasi stakeholders dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu internal dan eksternal. Budaya partisipasi internal yang dikembangkan diantaranya budaya partisipasi pada kalangan pimpinan lembaga, staf pendidik, staf kependidikan, murid, komite sekolah, dan paguyuban kelas. Sementara, aspek eksternal meliputi bagaimana pihak sekolah menjalin komunikasi dan membangun jejaring dengan pihak pemerintah setempat dan/atau Kemenag Kabupaten, khususnya dalam hal-hal yang terkait dengan upaya mengantisipasi dan mereaksi dinamika kebijakan dan implementasinya pada tataran grass root, dinamika sosial budaya masyarakat setempat, dan dinamika teknologi yang berkembang. (3). Tumbuhnya budaya sekolah merupakan hasil dari upaya terus-menerus dan sistematis yang dilakukan oleh kepala sekolah, dengan mengimplementasikan kepemimpinan yang efektif, memberi contoh, dan menggerakkan staf guru dan orang-orang lainnya yang terkait dengan lembaga, melakukan perubahan dari prinsip bekerja untuk lembaga (work for) menjadi budaya bekerja bersama (work with) dengan stakeholders lainnya, menggerakkan dan memaksimalkan semua potensi internal maupun eksternal, membangun jejaring di lingkungan internal lembaga maupun di lingkungan eksternal lembaga, perorangan dan/atau kelembagaan. (4). Pola kepemimpinan yang kokoh dan efektif mampu mendorong lahirnya budaya sekolah yang baik dan budaya partisipasi stakeholders sehingga menimbulkan tingkat solidaritas kelompok yang tinggi yang direkatkan oleh nilai-nilai dan norma kelompok berdasarkan ajaran-ajaran agama dan adat kebiasaan masyarakat setempat yang diyakininya.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: mutu sekolah, budaya partisipasi
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Pendidikan > Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 04 Mar 2016 02:26
Last Modified: 19 Jan 2022 03:05
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30169

Actions (login required)

View Item View Item