Pengembangan Model Paradigma Pendidikan Agama Konfesional dalam Masyarakat Plural

Ju'subaidi, Ju'subaidi (2015) Pengembangan Model Paradigma Pendidikan Agama Konfesional dalam Masyarakat Plural. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-ju'subaidi-07701261016.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) mengevaluasi pelaksanaan pendidikan agama konfesional di sekolah pluralistik, 2) mengungkap paradigma yang mendasari pelaksanaan pendidikan agama di sekolah pluralistik. Di samping mengevaluasi pelaksanaan pendidikan agama konfesional dan paradigma yang mendasarinya, penelitian ini juga akan menghasilkan model paradigma pendididikan agama yang lebih relevan dengan masyarakat Indonesia yang pluralistik. Desain penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang mencakup 2 langkah, yaitu: (1) pra-pengembangan, yakni melakukan kajian teoritis tentang konsep pendidikan agama konfesional. Tahap ini dilakukan pengungkapan dan penjelasan pemikiran dan fenomena pelaksanaan pendidikan agama secara holistik; (2) perumusan paradigma pendidikan agama yang pluralistik. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik in-dept interview, observasi, serta dokumentasi, dan dianalisis dengan menggunakan teknik Interpretive Phenomenology Analysis (IPA). Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Pelaksanaan pendidikan agama konfesional di sekolah yang pluralistik secara yuridis mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan dan PERMENAG Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah, dan pendidikan agama yang dilaksanakan di sekolah pluralistik meliputi: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Katholik, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Hindu, dan Pendidikan Agama Buddha. Proses pembelajaran pendidikan agama melalui kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pembelajaran yang bersifat kurikuler masih kurang mengedepankan sikap keteladanan dan pembiasaan terhadap ajaran agama, sedangkan pembelajaran ekstrakurikuler kurang sinergi dengan pembelajaran intrakurikuler; 2) Pelaksanaan pendidikan agama didasarkan pada paradigma eksklusif dan inklusif serta pendekatan doktriner, sedangkan pola-pola penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah pluralistik secara kelembagaan mengikuti pola atau model konfesional; 3) Paradigma pelaksanaan pendidikan agama yang relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang pluralistik adalah paradigma budaya pluralisme demokratis-emansipatoris yakni paradigma yang mampu membangun masyarakat bersikap demokratis dan mengakui keberagaman serta memberdayakan yang lemah.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: paradigma, eksklusif, inklusif, konfesional, phenomenology
Subjects: Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 22 Feb 2016 09:58
Last Modified: 23 Jun 2022 07:03
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29956

Actions (login required)

View Item View Item