MULTATULI KAJIAN TENTANG RESPON TERHADAP PENYIMPANGAN PADA PEMERINTAHAN BUPATI KARTANATANEGARA DI KABUPATEN LEBAK (1856)

Lufiandi, Iis (2010) MULTATULI KAJIAN TENTANG RESPON TERHADAP PENYIMPANGAN PADA PEMERINTAHAN BUPATI KARTANATANEGARA DI KABUPATEN LEBAK (1856). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
MULTATULI KAJIAN TENTANG RESPON TERHADAP PENYIMPANGAN PADA PEMERINTAHAN BUPATI KARTANATANEGARA DI KABUPATEN LEBAK (1856).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai terjadinya peristiwa Lebak, yakni perselisihan yang melibatkan antara seorang asisten residen di kabupaten Lebak yang bemama Multatuli dengan bupati Lebak yang bemama Raden Adipati Karta Natanegara. Bupati Karta Natanegara adalah seorang pejabat pribumi yang menjabat sebagai bupati di kabupaten Lebak ketika MuItatuli menjabat sebagai asisten residen di sana tahun 1856. Multatuli menuduh bupati Karta Natanegara telah melakukan penyimpangan kekuasaan, yakni dengan melakukan tindakan pemerasan terhadap rakyatnya. Subjek penelitian ini adalah Multatuli dan objek penelitiannya berupa respon Multatuli terhadap pemerintahan bupati Karta Natanegara di Kabupaten Lebak. etting penelitian mengambil tempat di kabupaten Lebak provinsi Banten. Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menerapkan metode sejarah. Metode sejarah erupakan suatu proses untuk menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis terhadap data-data yang ada, sehingga menjadi penyajian dan cerita sejarah yang dapat dipercaya. T ahapan penelitian sejarah terdiri dari pemilihan topik, heuristik yang meliputi penggunaan sumber primer dan sekunder, verifikasi, interpretasi, dan penulisan sejarah. Pendekatan penelitian di dalam skripsi ini menggunakan pendekatan sosiologis, politis, antropologis, dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan Multatuli ketika menjabat sebagai asisten residen selama tiga bulan di Lebak tahun 1856, membawanya pada pandangan Multatuli yang terlalu awal dalam menentukan sikapnya terhadap bupati. Pada dasamya semua yang dituduhkan oleh Multatuli yang menganggap kebijakan pemerintahan bupati Lebak tahun 1856 sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan, tidak selalu benar menurut pandangan masyarakat Lebak. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Multatuli kurang memperhatikan dasar struktur sosial dan kebudayaan yang berlaku di Banten, setidaknya ia hams mengetahui alasan yang menyebabkan bupati menerapkan kebijakan pundutan tahun 1856. Bupati Karta Natanegara sendiri tidak terbukti melakukan penyimpangan, karena yang terbukti melakukan pemerasan itu sendiri adalah pejabat bawahannya yakni demang Parangkujang yang bemama Raden Wira Kusuma. Sikap dan cara yang diusulkan oleh Multatuli dalam mengatasi fenomena penyimpangan sosial di Lebak, menjadi bahan kajian pemerintah Hindia Belanda. Kata Kunci: Multatuli, Respon, dan Penyimpangan Pemerintahan

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 25 Nov 2015 07:26
Last Modified: 30 Jan 2019 05:40
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28518

Actions (login required)

View Item View Item