Kerjasama Indonesia-Malaysia Menghadapi Fenomena ISIS Melalui Instrumen Soft Power

Wibowo, Prihandono and Zamzamy, Ahmad and Pratiwi, Deasy Setiyo (2015) Kerjasama Indonesia-Malaysia Menghadapi Fenomena ISIS Melalui Instrumen Soft Power. In: 9th International Conference on Malaysia-Indonesia Relations (PAHMI 9) Faculty Of Social Sciences Yogyakarta State University.

[img] Text
Ahmad Zamzany_Prihandono Wibowo Revised PAHMI PAPER DONO, ZAMZAMY & DEASY (1).doc

Download (113kB)

Abstract

Fenomena ISIS menandai transformasi aktivitas terorisme dari pola lama menuju pola baru. Perjuangan ISIS menarik perhatian beberapa kelompok teroris lain di seluruh dunia, yang ditandai dengan pernyataan baiat beberapa kelompok teroris di beberapa negara terhadap ISIS. Indonesia dan Malaysia menghadapi permasalahan serupa. Beberapa kelompok maupun individu di Indonesia dan Malaysia terbukti bergabung dengan ISIS. Penanganan kasus-kasus terorisme baik di Indonesia maupun Malaysia sebelum fenomena ISIS lebih banyak menitikberatkan penggunaan instrumen hard power oleh masing-masing negara tersebut. Mengandalkan hard power untuk penanggulangan terorisme hanya menghasilkan generasi terorisme yang baru. Untuk mengantisipasi trend terorisme ISIS di Indonesia dan Malaysia, diperlukan perumusan formulasi baru kerjasama bilateral yang strategis antar kedua negara. Penulisan ini bertujuan untuk memberi langkah-langkah solutif dalam penanganan fenomena ISIS melalui intrumen soft power. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Dalam hal ini, kerjasama bilateral tidak terbatas oleh aktor pemerintah dan tidak selalu mengandalkan instrument hard power. Pelibatan beragam elemen masyarakat dalam perumusan kerjasama strategis Indonesia-Malaysia menjadi kunci bagi penanganan trend fenomena terorisme ISIS di kedua negara. Kerjasama antar unsur kelompok masyarakat seperti kelompok keagamaan yang moderat, civil society, akademisi, dan media di kedua negara-dapat menjadi kekuatan dalam memutus mata rantai dukungan masyarakat terhadap paham terorisme. Dengan kombinasi kerjasama melalui strategi soft power, alur suplai fenomena ISIS tidak dapat berkembang luas di Indonesia maupun Malaysia. Adapun penerapan instrumen soft power meliputi kerjasama media, pendidikan, dan masyarakat sipil antar kedua negara. Ketiga elemen kunci ini diharapkan menjadi solusi konkrit bagi kedua negara dalam menangani persoalan fenomena ISIS. Kata-Kata Kunci: ISIS, soft power, media, pendidikan, masyarakat sipil

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 04 Nov 2015 01:16
Last Modified: 04 Nov 2015 01:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27904

Actions (login required)

View Item View Item