Pridaningsih, Gambuh (2015) KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 1998. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
Other (FIS Digital)
Skripsi Full 11406244017.swf - Published Version Download (2MB) |
Abstract
Kabupaten Kebumen merupakan kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Tengah dan termasuk dalam wilayah Daerah Tinggi II. Kabupaten Kebumen menjadi salah satu kabupaten yang juga terlibat dengan adanya kerusuhan yang terjadi di tahun 1998. Diskriminasi dan kecemburuan sosial menjadi salah satu motif terjadinya aksi konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Kondisi umum Kabupaten Kebumen tahun 1998, (2) Awal terjadinya konflik sosial serta faktor-faktor yang mempengaruhi konflik sosial di Kabupaten Kebumen tahun 1998, dan (3) Dampak dari konflik tersebut bagi masyarakat Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahap, yakni (1) Pemilihan Topik, (2) Pengumpulan Sumber atau Heuristik, (3) Verifikasi atau Kritik Sumber, (4) Intepretasi, (5) Historiografi. Pemilihan topik ialah penentuan topik yang akan diteliti. Heuristik ialah tahap pencarian sumber, pencarian sumber yang peneliti gunakan ialah berdasarkan urutan penyampaiannya, yakni terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Verifikasi adalah tahap kritik sumber dalam melakukan kevalidan suatu sumber. Intepretasi ialah tahap penganalisisan sumber yang telah terkumpul. Historiografi adalah tahap terakhir dalam penelitian sejarah yang kemudian dituangkan menjadi sebuah kisah yang berbentuk tulisan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Luas keseluruhan Kabupaten Kebumen pada tahun 1998 ialah 128.111.50 Ha dan terletak pada 70271-70501 lintang selatan dan 1090221-1090501 lintang utara, dengan jumlah penduduk mencapai 1.217.577 jiwa. (2) Konflik ini terjadi pada tanggal 7-8 September 1998. (3) Perubahan sosial, diskriminasi, ethnocentrisme, kecemburuan sosial serta dendam merupakan latar belakang awal terjadinya konflik. (4) Dampak psikologis menjadi dampak utama yang dirasakan oleh para korban, sedangkan dampak lain pasca kerusuhan membuat infrastruktur kota menjadi lemah dan membuat kota menjadi lumpuh untuk beberapa waktu. (5) Kerugian pasca kerusuhan membuat Kabupaten Kebumen berada di krisis ekonomi. Mayoritas yang mendapat kerugian ialah pihak warga keturunan Tionghoa, mereka rugi hingga 99% dan menyebabkan kehilangan mata pencaharian utama mereka. Butuh waktu dua tahun bagi warga keturunan Tionghoa guna memulihkan kondisi finansial mereka. Kata Kunci: Konflik Sosial, Kebumen, 1998.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 04 Nov 2015 01:12 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 05:14 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27903 |
Actions (login required)
View Item |