Rochmana, Fatma (2015) MAKNA SIMBOLIK ATRIBUT PRAJURIT KADIPATEN PAKUALAMAN YOGYAKARTA. S1 thesis, Pendidikan Seni Rupa FBS.
|
Text
TAS FATMA ROCHMANA.PDF Download (82MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik busana yang dikenakan oleh Prajurit Kadipaten Pakualaman saat tugas caos/ rondha dan busana beserta atribut keprajuritan yang dikenakan oleh para prajurit saat acara- acara besar khususnya acara garebeg Syawal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan makna simbolik atribut Prajurit Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Subjek penelitian adalah Prajurit Kadipaten Pakualaman. Adapun objeknya adalah makna simbolik atribut Prajurit Kadipaten Pakualaman. Data dalam penelitian diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara triangulasi data, kemudian disusun dalam bentuk deskriptif dan direduksi sesuai dengan fokus permasalahan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kadipaten Pakualaman sangat menjunjung tinggi persaudaraan dan nilai-nilai religi seperti yang terkandung dalam baju pranakan yang dikenakan saat tugas caos/ rondha antara lain blangkon yang memiliki makna kebagusan, kebulatan tekad, jumlah rakaat shalat dalam sehari, serta harapan akan rezeki yang melimpah. Baju lurik pranakan bermakna persaudaraan, jumlah kancing yang melambangkan rukun Iman dan Islam. Samir pareanom sebagai bentuk keyakinan dan semangat jiwa muda; (2) busana Manggalayuda yang bermakna pengendalian hawa nafsu untuk berbicara yang baik dan menghargai sesamanya juga sebagai lambang kebesaran, warna hitam dan emas yang mencerminkan sifat keluhuran dan kemuliaan, dan keris sebagai lambang akan kesuburan; (3) atribut komandan Prajurit Lombok Abang bermakna bahwa para prajurit Kadipaten Pakualaman selalu menganankan kebaikan, dan teguh sehingga tidak terlena dengan segala keindahan dunia dan tetap mengingat dasar-dasar kebaikan; (4) busana Prajurit Lombok Abang berwarna merah yang bermakna mati sahid dan kain slobok sebagai lambang keikhlasan, serta tombak sebagai pelindung dari segala macam bahaya; (5) atribut pakaian Komandan dan para Prajurit Dragonders sebagai cerminan kekuatan pasukan militer Kadipaten Pakualaman Yogyakarta yang memiliki sikap ketegasan dan harmonis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | busana, atribut, Prajurit Kadipaten Pakualaman Yogyakarta |
Subjects: | Seni dan Budaya > Seni Rupa |
Divisions: | Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Rupa |
Depositing User: | Admin Pendidikan Seni Rupa FBS |
Date Deposited: | 16 Oct 2015 06:15 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 04:02 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27062 |
Actions (login required)
View Item |