FENOMENA LAPAK MESUM DI KAWASAN WISATA GRONGGONG KABUPATEN CIREBON SEBAGAI TEMPAT PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Wahyuni, Yeni (2011) FENOMENA LAPAK MESUM DI KAWASAN WISATA GRONGGONG KABUPATEN CIREBON SEBAGAI TEMPAT PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
FENOMENA LAPAK MESUM DI KAWASAN WISATA GRONGGONG KABUPATEN CIREBON SEBAGAI TEMPAT PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perilaku pergaulan bebas sekarang ini dapat dilakukan oleh siapapun, kapan pun dan di mana pun, termasuk salah satunya di kawasan wisata. Di kawasan wisata Gronggong kerap muncul perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab adanya lapak mesum di kawasan wisata Gronggong bisa menjadi kawasan pergaulan bebas di kalangan remaja, 2). Upaya penanggulangan aparat pemerintah setempat dalam mentertibkan kawasan wisata Gronggong dari perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data primer yang terdiri dari Para pengunjung, Para pedagang di Kawasan Wisata Gronggong, Satpol PP Kabupaten Cirebon, Kepala Desa Patapan Kabupaten Cirebon, Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Cirebon, dan Masyarakat sekitar kawasan wisata Gronggong, sedangkan untuk sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi, studi kepustakaan dengan menggunakan buku, dan media cetak. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah para pengunjung dan para pedagang di kawasan wisata Gronggong dengan jumlah 4 lapak pedagang. Adapun teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Dalam teknik analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor-faktor penyebab adanya lapak mesum di kawasan wisata Gronggong bisa menjadi kawasan pergaulan bebas di kalangan remaja terdiri dari: 1). Faktor non fisik terdiri dari konstruksi bangunan lapak. Lapak yang berada di sebelah kiri jalan memiliki bangunan yang bersekat, letaknya ada yang berada di bawah (kategori tidak terlihat), lapak yang berada di sebelah kanan jalan berupa bangku berpencar, dan banyak bangku yang dibangun berdiri tegak di atas bukit. Kurangnya lighting (penerangan). Sedangkan faktor fisik terdiri dari hubungan sosial yang dinamis antara pedagang dan pengunjung kawasan wisata Gronggong, dan faktor pengendalian so sial dari aparat pemerintah setempat kurang optimal. 2). Upaya penanggulangan aparat pemerintah setempat dalam mentertibkan kawasan wisata Gronggong dari perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja diantaranya dengan pencatatan lapak yang bersekat, memberikan pengarahan, sosialisasi, dan dalam pengawasannya melakukan patroli setiap satu minggu sekali, melakukan penertiban yang dilakukan pada waktu tertentu dan tergantung dari kebutuhan, seperti menjelang hari besar keagamaan, dan menjelang akhir tahun. Kata Kunci : Fenomena lapak mesum, remaja, dan penertiban.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 16 Oct 2015 03:26
Last Modified: 30 Jan 2019 04:01
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27049

Actions (login required)

View Item View Item