DINAMIKA KONFLIK ELITE PESANTREN

Haryono (2011) DINAMIKA KONFLIK ELITE PESANTREN. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
DINAMIKA KONFLIK ELITE PESANTREN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Keberadaan pondok pesantren di tengah masyarakat Indonesia sudah tidak asing, bahkan di sebagian daerah sudah menjadi bagian integral yang tidak dapat dipisahkan. Lembaga ini tumbuh, berkembang dari dan untuk masyarakat dengan memposisikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat. Seiring perkembangan masyarakat pesantren yang semakin kompleks, maka akan menimbulkan berbagai bentuk masalah yang akhimya dapat mengganggu fungsi dan peran pesantren. Bentuk masalah ini dapat berupa konflik internal pesantren yang memang wajar dialami masyarakat atau institusi manapun. Kondisi demikian dapat disebabkan karena kesaIahpahaman antara elite. Selain itu bisa karena adanya kepentingan seperti ekonomi, perebutan pengakuan umat dan kekuasaan dalam pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data utama yang terdiri dari dokumen sejarah Masjid An Namirah, dokumen Yayasan An Namirah, ketua Yayasan An Namirah, Mantan anggota Yayasan Chusnul Chotimah, Kepala Dukuh Nandan, Pengasuh pondok pesantren, santri dan alumni pondok pesantren. Terdapat juga sumber data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan dengan bantuan buku, jurnal, majalah yang relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, observasi aktif dan observasi pasif, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Adapun validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis interaktifMiles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi di Pondok Pesantren Inayatullah tidak hanya terjadi pada lingkup organisasi seperti yayasan, tetapi sudah merambah pada tubuh internal pesantren terutama keikutsertaan pengasuh dalam pusaran konflik yang terjadi. Hal ini tentu mengganggu peran dan fungsi pesantren sebagai lembaga yang bergerak dibidang pendidikan Agama Islam. Dampak yang paling jelas dari adanya konflik tersebut adalah dengan keluarnya beberapa pengasuh. Konflik yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa faktor yaitu faktor struktur dan kekuatan elite berkuasa, perebutan kedaulatan pondok pesantren, perbedaan visi dan misi antara elite pesantren. DiIihat dari bentuknya konflik yang terjadi antara elite pesantren dibagi menjadi beberapa bentuk, konflik vertikal-horizontal, konflik laten-manifes, konflik temporal-permanen, konflik realistis-nonrealistis. Dilihat dari dampaknya maka konflik berdampak fimgsional dan disfungsional baik terhadap pesantren, yayasan dan masyarakat. Kala kunci : Dinamika. konflik; elite pesantren.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 16 Oct 2015 01:40
Last Modified: 30 Jan 2019 03:59
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27004

Actions (login required)

View Item View Item