BATHOK BOLU DAN TRADISI MASYARAKAT SAMBIROTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA PERSPEKTIF AGAMA DAN BUDAYA

Marzuki (2007) BATHOK BOLU DAN TRADISI MASYARAKAT SAMBIROTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA PERSPEKTIF AGAMA DAN BUDAYA. Humaniora, 12 (1). ISSN 1412-4009

[img]
Preview
Text
8._Bathok_Bolu_dan_Tradisi_Masyarakat_Sambiroto_Purwomartani_Kalasan_Sleman_Yogyakarta_Perspektif_Agama_dan_Bu.pdf

Download (79kB) | Preview

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah munculnya Bathok Bolu dan bagaimana tradisi masyarakat Sambiroto Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Masalah lain yang juga sangat penting adalah bagaimana Bathok Bolu dan tradisi masyarakat Sambiroto dilihat dari perspektif agama dan budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban atas ketiga masalah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dinamai penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya menggambarkan dan melukiskan suatu peristiwa tertentu, yang dalam hal ini gambaran mengenai daerah Bathok Bolu dan tradisi yang berkembang di sekitarnya. Dinamai penelitian kualitatif, karena penelitian ini mengungkap dan memahmi fenomena yang terjadi di sekitar daerah Bathok Bolu, terutama tradisi masyarakat yang berkembang di sekitar daerah tersebut. Data penelitian diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi lapangan dibantu dengan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dengan teknik analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bathok Bolu merupakan kawasan wisata budaya religius yang berada di dataran yang terletak di pinggir sendang Ayu dan menjadi area tersendiri yang terpisah dari kawasan dusun Sambiroto. Kawasan Ritual Bathok Bolu dapat dibagi ke dalam dua tempat atau dua zona-area, yaitu area yang disakralkan (kawasan inti) dan area profan. Ada beberapa tradisi yang berkembang di kawasan Bathok Bolu, di antaranya adalah ziarah ke makam Demang Ranupati dan Yang Guru pada malam Selasa Kliwon dan malam Jum’at Kliwon dalam rangka mencari berkah, dan perayaan pentas seni budaya Bathok Bolu yang diadakan setiap tahun pada awal bulan Sura (Muharram). Dilihat dari segi budaya tradisi di kawasan Bathok Bolu merupakan cermin dari budaya masyarakat setempat yang memiliki nilai budaya yang cukup tinggi dan adi luhung sebagaimana tradisi-tradisi budaya Jawa pada umumnya. Di samping itu, kawasan bathok bolu juga memberi manfaat dari segi ekonomi kepada masyarakat di sekitarnya. Dari segi agama, khususnya Islam, ada ritual-ritual dari tradisi-tradisi yang ada di kawasan itu yang bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya ritual ziarah ke makam dan sekitarnya pada malam Selasa Kliwon dan malam Jum’at Kliwon dalam rangka mencari berkah dan ritual dengan sesaji ketika ziarah dan tradisi lainnya. Di samping itu, ada juga tradisi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga masih layak untuk dipertahankan, seperti bentuk pengajian dan permohonan doa dengan cara yang dikemas dengan memperhatikan adat yang berlaku di situ.

Item Type: Article
Subjects: Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Dr. Marzuki, M.Ag.
Date Deposited: 24 Jul 2012 02:22
Last Modified: 26 Oct 2015 07:35
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2595

Actions (login required)

View Item View Item