MITOS MASYARAKAT JAWA DALAM HUBUNGAN SEKSUAL MENURUTSERAT CENTHINI

Mahendra, Abrianto Yusuf (2013) MITOS MASYARAKAT JAWA DALAM HUBUNGAN SEKSUAL MENURUTSERAT CENTHINI. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abrianto Yusuf Mahendra 07205244124.pdf

Download (927kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui cara memilih pasangan hidup yang dipercaya masyarakat Jawa sebagai pasangan yang baik dan (2) mengetahui hal-hal yang dilakukan masyarakat Jawa sebelum melakukan hubungan seksual dari mitos masyarakat Jawa menurut Serat Centhini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian berupa Serat Centhini karya Pakubuwana V yang telah dialihaksarakan oleh Kamajaya yaitu jilid 1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Fokus penelitian ini mengkaji aspek masyarakat Jawa yang menerapkan hal-hal yang telah tertulis dalam Serat Centhini.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis pembacaan dan pencatatan. Validitas data yang digunakan teknik ranah konseptual yaitu pemadatan hasil tulisan sekelompok orang pada suatu periode waktu tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konten. Hasil penelitian adalah (1) cara memilih pasangan hidup yang dipercaya masyarakat Jawa sebagai pasangan yang baik. Dalam Serat Centhini telah disebutkan berbagai gambaran kriteria pasangan hidup yang baik, seperti wanita yang mempunyai sifat setia, berbakti, bertaqwa, penurut, narima, ikhlas, manis, sopan, rela berkorban, jujur, dsb. Selain itu, juga disebutkan pantangan dalam pemilihan pasangan, antaralain wanita yang belum haid, wanita yang mempunyai penyakit yang dirahasiakan, dan wanita yang berkelakuan buruk juga wanita yang pekerjaannya sebagai seorang pelacur. (2) Hal-hal yang dilakukan masyarakat Jawa sebelum melakukan hubungan seksual. Dalam Serat Centhini dituliskan antaralain dalam memilih malam-malam tertentu untuk melakukan hubungan seks, mengetahui titik tertentu kelemahan wanita saat memulai hubungan seks, juga pose-pose tertentu sebagai variasi dan bumbu pemanis dalam berhubungan seks. Sebagai penunjang dalam berhubungan seks, masyarakat Jawa juga mengenal jamu kuat (jalu usada). Sehingga kekuatan dan stamina tetap terjaga demi terjalin suatu hubungan rumah tangga yang harmonis dan selaras sebagai tujuan utama membina rumah tangga yang baik.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: mitos masyarakat jawa, hubungan seksual, serat centhini
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Jawa FBS
Date Deposited: 03 Sep 2015 01:31
Last Modified: 30 Jan 2019 03:21
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25801

Actions (login required)

View Item View Item