Usaha Tani Cabai Rawit pada Pertanian Lahan Kering di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar (Studi Kasus Desa Salamrejo dan Desa Sumber Kembar)

Pratiwi, Dian Oktavina (2015) Usaha Tani Cabai Rawit pada Pertanian Lahan Kering di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar (Studi Kasus Desa Salamrejo dan Desa Sumber Kembar). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img] Other (FIS Digital)
SKRIPSI_11405241010.swf - Published Version

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kesesuian antara faktor fisik dan faktor pembatas dengan syarat tumbuh tanaman cabai rawit; 2) Faktor non fisik yang mempengaruhi usaha tani cabai rawit; 3) Pengelolaan usaha tani cabai rawit pada pertanian lahan kering; 4) Hambatan dan solusi dalam usaha tani cabai rawit pada pertanian lahan kering; 5) Perbedaan produktivitas bersih di kedua daerah penelitian; 6) Hubungan antara biaya produksi dengan produktivitas bersih di kedua daerah penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan dalam penelitian ini pendekatan keruangan.Variabel penelitian ini yaitu faktor fisik, faktor non fisik yang mempengaruhi usaha tani cabai rawit, pengelolaan, hambatan dan solusi, produktivitas usaha tani cabai rawit. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari kepala rumah tangga petani lahan kering yang mengusahakan tanaman cabai rawit sebesar 1.283 kepala rumah tangga petani.Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 10% yaitu 93 kepala rumah tangga petani yang terbagi menjadi dua yaitu 60 93 kepala rumah tangga petani di Desa Sumber Kembar (Sb.Kembar) dan 3393 kepala rumah tangga petani di Desa Salamrejo (Sl.Rejo). Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Teknik pengumpulan data melipusaha tanii observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, koding, dan tabulasi. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dengan data frekuensi tabel tunggal dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kesesuaian faktor fisik dengan syarat tumbuh yaitu: a) Faktor fisik di Sb.Kembar tidak sesuai, faktor fisik di Sl.Rejo sesuai, b) Faktor pembatas berupa curah hujan, topografi, temperatur, pH tanah, dan ketersediaan air. 2) Faktor non fisik yang mempegaruhi usaha tani cabai rawit yaitu: a) Besar modal di Sb.Kembar lebih kecil dibandingkan di Sl.Rejo, b) Sb.Kembar lebih banyak menggunakan tenaga kerja upah dibandingkan Sl.Rejo, c) Jenis transportasi motor lebih banyak digunakan di Sl.Rejo dibandingkan di Sb.Kembar, d) Kedua daerah penelitian menggunakan alat pengolah lahan yang sama, e) Petani di Sb.Kembar lebih banyak tidak terlibat penyuluhan dibandingkan petani di Sl.Rejo. 3) Pengelolaan usaha tani cabai rawit yaitu: a) Lama pengolahan lahan 2-17 hari lebih banyak digunakan petani di Sb.Kembar dibandingkan di Sl.Rejo, b) Pembibitan sendiri lebih banyak dilakukan di Sb.Kembar dibanding di Sl.Rejo c) Pemeliharaan di Sl.Rejo lebih intensif dibanding di Sb.Kembar. 4) Hambatan dalam usaha tani cabai rawit yaitu: a) Hambatan fisik yang dirasakan petani di Sb.Kembar lebih besar dibanding di Sl.Rejo, solusinya yaitu membuat bedengan, pemberian pupuk organik, b) Hambatan modal lebih besar dirasakan di Sb.Kembar dibandingkan di Sl.Rejo, solusinya meminjam kepada keluarga, menyimpan hasil panen berupa uang c) Hambatan yang berasal dari serangan hama lebih besar di rasakan di Sl. Rejo dibandingkan di Sb. Kembar, solusinya melakukan penyemprotan. 5) Perbedaan produktivitas usaha tani cabai rawit yaitu: a) Produksi rata-rata pertahun di Sl.Rejo lebih besar dibandingkan di Sb.Kembar, b) Rata-rata produktivitas kotor di Sb.Kembar lebih rendah dibandingkan di Sl.Rejo, c) Biaya produksi lebih besar di Sb.Kembar dibandingkan di Sl.Rejo, d) Rata-rata produktivitas bersih di Sb.Kembar lebih rendah dibandingkan di Sl.Rejo. 6) Hubungan biaya produksi dengan produktivitas bersih usaha tani cabai rawit di daerah penelitian yaitu: a) Di Sb.Kembar adalah hubungan positif tetapi lemah karena besar biaya produksi yang rendah produktivitas bersih yang diterima rendah, b) Sl.Rejo hubungannya yaitu negatif linier sempurna karena sistem pengelolaan yang masih sederhana, kondisi fisik yang sesuai untuk tanaman cabai rawit. Kata kunci: Usaha tani cabai rawit, Perbedaan produktivitas usaha tani cabai rawit

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Geografi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Geografi
Depositing User: Admin Pendidikan Geografi FIS
Date Deposited: 28 Aug 2015 00:48
Last Modified: 30 Jan 2019 03:07
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25621

Actions (login required)

View Item View Item