PENYIMPANGAN DALAM PELAKSANAAN GADAI TANAH PERTANIAN DI DESA KALILUNJAR, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA.

Setyandhini, Gilang (2012) PENYIMPANGAN DALAM PELAKSANAAN GADAI TANAH PERTANIAN DI DESA KALILUNJAR, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA. S1 thesis, UNY.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_Gilang-Setyandhini_08401241016.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alasan masyarakat Desa Kalilunjar menyimpang dari ketentuan Hukum Nasional yang berlaku dalam pelaksanaan gadai tanah pertanian, mendeskripsikan alasan masyarakat Desa Kalilunjar masih melaksanakan gadai tanah pertanian meskipun cenderung merugikan pihak penjual gadai dan mendeskripsikan kurang berperannya Kepala Desa dalam pelaksanaan gadai tanah pertanian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan secara purposive dan snowball. Subjek penelitian adalah Kesepuhan, Kepala Desa Kalilunjar, sembilan penjual dan sembilan pembeli gadai. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cross check.Tenik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dengan langkah-langkah reduksi data, unitisasi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa dalam pelaksanaan gadai tanah pertanian masyarakat Desa Kalilunjar menyimpang dari ketentuan undang-undang yang menyinggung mengenai gadai tanah pertanian yang disebabkan oleh beberapa fatkor meliput: [1]. Para pihak penjual dan pembeli gadai cenderung terikat pada kebiasaan. [2]. Sifat-sifat tradisional masyarakat Desa Kalilunjar. [3]. Belum ada sosialisasi peraturan perundangan yang mengatur mengenai masalah gadai tanah pertanian di Desa Kalilunjar. [4]. Rendahnya pengetahuan pihak penjual dan pembeli gadai tanah pertanian terhadap masalah hukum. Penyimpangan tersebut menjadikan gadai tanah pertanian cenderung mengandung eksploitasi atau merugikan pihak penjual gadai. Adapun faktor penyebab masyarakat tetap melaksanakan gadai tanah pertanian dari pihak penjual gadai yaitu: [1]. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan faktor ekonomi. [2]. Alternatif mencari pinjaman uang selain di bank. [3] Alternatif agar tidak menjual lepas tanah pertanian. Dari pihak penjual gadai sendiri untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Masih diperlukannya lembaga gadai tanah pertanian dalam masyarakat Desa Kalilunjar tidak diimbangi dengan peran Kepala Desa Kalilunjar. Kurang berperannya kepala Desa Kalilunjar dalam pelaksanaan gadai tanah pertanian di sebabkan oleh beberapa faktor diantanya: [1]. Ketidaktahuan epala desa mengenai tugas sebagai kepala desa. [2]. Ketidaktahuan kepala desa mengenai peraturan perundangan yang mengatur mengenai gadai tanah pertanian. [3]. Masyarakat tidak melapor kepada kepala desa ataupun pemerintah desa mengenai gadai yang berlangsung di Desa Kalilunjar. [4]. Adanya anggapan dari kepala desa bahwa gadai tanah pertanian di Desa Kalilunjar terlaksana dengan baik.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 30 Jul 2015 00:25
Last Modified: 30 Jan 2019 01:31
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24169

Actions (login required)

View Item View Item