PEMBINAAN NARAPIDANA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI UPAYA MENCEGAH MUNCULNYA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA YOGYAKARTA

Yuanita, Rani (2011) PEMBINAAN NARAPIDANA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI UPAYA MENCEGAH MUNCULNYA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA YOGYAKARTA. S1 thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (63kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1-5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (59kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
JUDUL.pdf

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (7kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PERNYATAAN.pdf

Download (127kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (60kB) | Preview
[img]
Preview
Text
MOTTO.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PERSEMBAHAN FIX.pdf

Download (50kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan narapidana melalui pendidikan agama dalam upaya mencegah munculnya residivis di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Yogyakarta, kendala-kendala dalam pembinaan dan upaya Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Yogyakarta dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive dengan subjek penelitian yaitu Kepala Lapas Narkotika, Kasubsi Bimkemaswat, seorang staf Kasubsi Bimkemaswat Bidang Kerohanian, seorang staf Kasubsi Bimkemaswat Bidang Konseling, dan tiga orang Pembina Keagamaan. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data memakai teknik triangulasi. Analisis yang digunakan yaitu analisis induktif melalui reduksi data, kategorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lapas Narkotika melakukan pembinaan kerohanian bekerjasama dengan (1) Kementrian Agama Kabupaten Sleman meliputi pembinaan kepada narapidana yang beragama: (a) Islam melalui sholat berjamaah, ceramah keagamaan, pembelajaran iqra’, pembelajaran qiraah, belajar kultum, Ramadhan di lapas, dan peringatan hari besar; (b) Kristen dan Katholik melalui persekutuan, pendampingan, pemahaman Al Kitab, Natal bersama, dan kunjungan kasih; (c) Budha melalui sembahyang ke Wihara, pemahaman kitab, pembahasan perilaku baik, dan perayaan hari besar; (2) pondok pesantren melalui kegiatan pembinaan yang dikhususkan bagi narapidana yang beragama Islam dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab terkait pengetahuan keislaman. Kendala-kendala yang dihadapi: (1) internal (fisik) yaitu kurangnya buku-buku keagamaan dan sarana kelas, serta kendala internal (non fisik) yang berasal dari: (a) narapidana yaitu minat narapidana untuk membaca rendah dan dalam mengikuti pembinaan bukan karena kesadaran untuk memperbaiki diri; (b) pelaksanaan pembinaan yaitu pergantian peserta yang cepat menjadikan pembinaan belum optimal, pembinaan tidak berdasarkan kurikulum, belum ada pembinaan bagi narapidana perempuan yang beragama Islam, dan alokasi waktu masih kurang; (c) pelaksana pembinaan (Lapas Narkotika) yaitu kurangnya keahlian petugas dalam pembinaan kerohanian, komunikasi yang kurang baik antara Kasubsi Bimkemaswat dan Kasubsi Keamanan dan petugas kurang memberikan teladan; (2) eksternal yaitu narapidana usai bebas kembali ke lingkungan semula dan sistem pengawasan hanya pada saat narapidana berada di lembaga pemasyarakatan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala: (1) internal (fisik) yaitu pengadaan buku-buku keagamaan dan mempercepat proses administrasi pengadaan kelas, serta kendala internal (non fisik) yang berasal dari: (a) narapidana yaitu penyediaan waktu khusus berkunjung ke perpustakaan dan mengoptimalkan penyadaran memperbaiki diri dalam setiap pembinaan; (b) pelaksanaan pembinaan yaitu pendekatan khusus di luar pembinaan, perencanaan pembuatan kurikulum, pendekatan personal kepada narapidana perempuan, pendekatan konseling, media poster/gambar, penyediaan fasilitas perpustakaan; (c) pelaksana pembinaan yaitu bekerjasama dengan berbagai pihak, diskusi antar bidang, dan penegakan komitmen petugas; (2) eksternal yaitu memutus ketergantungan terhadap narkotika dan melakukan kerjasama dengan instansi terkait.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 14 Jul 2015 02:25
Last Modified: 30 Jan 2019 01:07
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23439

Actions (login required)

View Item View Item