Sumarno, Sumarno and Hiryanto, M.Si., Hiryanto, M.Si. and ENTOH, TOHANI (2013) MANAJEMEN INFORMASI DAN PENGETAHUAN DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAERAH. Artikel Penelitian Hibah Kompetensi.
|
Text
abstrak.pdf Download (128kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dirancang tiga tahun untuk menghasilkan model manajemen pembangunan pendidikan derah berbasis pengetahuan/informasi. Tahun pertama, adalah asesmen untuk menentukan apa saja fokus model manajemen pembangunan yang akan dibuat. Tahun kedua, direncanakan untuk menghasilkan model evaluasi kinerja pembangunan pendidikan daerah sebagai sumber pengetahuan/informasi. Tahun ketiga, untuk menghasilkan model manajemen pembangunan pendidikan daerah berbasis pengetahuan/informasi. Dalam konsep manajemen berbasis pengetahuan ada tiga level lingkungan yaitu: (A) lingkungan rutin; (B) lingkungan proses pengetahuan; dan (C) lingkungan manajemen pengetahuan, yang berujung pada inovasi. Survei asesmen tahun 2011 (tahun pertama) menemukan bahwa manajemen pembangunan pendidikan daerah ditinjau dari perspektif manajemen berbasis pengetahuan pada umumnya masih dalam keadaan kurang atau cukup. Para aktor memiliki pemahaman yang kurang tepat mengenai manajemen berbasis pengetahuan, karena dilaporkan dalam angket rating scale bahwa: tertinggi lingkungan C, kedua lingkungan B, dan terendah lingkungan A; padahal realita di lapangan dan FGD kurang ditemukan kinerja inovatif. Temuan ini mengindikasikan eksplanasi mengapa terjadi ketimpangan dan kelambanan kemajuan pendidikan daerah, yang menjadi latarbelakang dari penelitian ini; terkait dengan lemahnya manajemen berbasis pengetahuan. Diasumsikan bahwa apabila manajemen berbasis pengetahuan dan informasi diterapkan maka pembangunan pendidikan kabupaten/kota akan lebih baik. Terkait dengan hasil tahun pertama tersebut, penelitian tahun ke-dua ini bertujuan mengembangkan model evaluasi diri pembangunan pendidikan daerah dengan spesifikasi: a) Berlandaskan indikator kinerja pembangunan pendidikan daerah. b) Difokuskan pada tiga level lingkungan (A,B,C) manajemen berbasis pengetahuan/informasi. c) Mampu menghasilkan informasi yang tepat, akurat, dan handal yang bermanfaat untuk refleksi diri dan manajemen pembangunan pendidikan daerah. Penelitian tahap kedua ini melanjutkan penerapan R&D. Pengembangan model evaluasi diri tersebut di samping mendasarkan pada hasil riset (R) tahun pertama; prosedur pengembangannya (D) meliputi: a) perancangan; b) reviu ahli dan praktisi; ditindaklanjuti dengan perbaikan; c) uji coba disertai evaluasi dan perbaikan; dan d) pengemasan akhir. Ujicoba dilakukan di lingkungan dinas pendidikan daerah kabupaten/kota. Penelitian tahun-II merancang instrumen dengan karakteristik berbeda dengan instrumen di tahun –I. Berdasarkan konsep dasar yang sama, dikembangkan pertanyaan yang lebih banyak; setiap pertanyaan disediakan rubrik yang mempermudah responden untuk melakukan selfjudgement atas kinerja mereka dari perspektif manajemen berbasis pengetahuan. Rubrik bersifat faktual, sehingga responden tinggal mengidentifikasi indikator yang ada/tidak ada dengan memberikan contreng yang ada. Setelah itu, berdasarkan tingkat lengkap tidaknya indikator, responden diminta memilih tingkatan kinerja yang sesuai pada rating-format yang disediakan. Dengan cara ini dapat dikurangi kecenderungan over-estimate atas diri sendiri. Profil yang dihasilkan lebih lengkap dibandingkan dengan profil di tahun – I.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | LAPORAN TAHUNAN HIBAH KOMPETENSI 2013 |
Uncontrolled Keywords: | manajemen, pengetahuan, informasi, kinerja, instrument, pendidikan |
Subjects: | LPPM |
Divisions: | LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat |
Depositing User: | LPPM UNY |
Date Deposited: | 13 Jul 2015 04:15 |
Last Modified: | 13 Jul 2015 04:15 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23379 |
Actions (login required)
View Item |