KAJIAN MAKNA SIMBOLIK BUNGA MANDARAVA DI KUIL HOSEI-JI JAKARTA SELATAN

Arya, Kadek (2013) KAJIAN MAKNA SIMBOLIK BUNGA MANDARAVA DI KUIL HOSEI-JI JAKARTA SELATAN. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Kadek Arya 09207241010.pdf

Download (28MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bunga Mandarava, serta mendeskripsikan Makna Simbolik Bunga Mandarava di Kuil Hosei-Ji Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objeknya adalah Bunga Mandarava sedangkan subjek penelitian ini adalah Makna Simbolik Bunga Mandarava di Kuil Hosei-Ji Jakarta Selatan. Penelitian ini difokuskan pada Makna Simbolik Bunga Mandarava di kuil Hosei-Ji Jakarta Selatan. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi serta triangulasi. Data dianalisis dengan teknik mereduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamat dan diskusi sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bunga mandarava diceritakan dalam kitab suci Sadharmapundarika-sutra disimbolkan sebagai pengganti payung atau caitya ketika Sang Buddha Sakyamuni mendapat pencerahan di taman lumbini dan mendapat kepercayaan mengajarkan roda dharma atau duduk dengan sikap tangan dharma cakra pawartana mudra. (2) Bunga Mandarava dikaitkan dengan Ajaran Niciren Syoyu, maka bunga mandarava memiliki makna yaitu dengan adanya bunga mandarava bisa mengungkapkan kekuatan Gohonzon dan bisa mengatasi kesulitan dari iblis serta jiwa Sang Buddha benar-benar ada disitu. Dengan adanya kalimat sutra dibagian kiri dan kanan, untuk memunculkan kekuatan Gohonzon agar seluruh mahluk hidup bisa mencapai kesadaran Buddha. (3) Selain sebagai fungsi dekoratif, estetika, sebenarnya mempunyai makna, karena bunga mandarava merupakan lambang kegembiraan artinya orang menyebut Nammyohorenggegyo tersebut suasana hatinya seperti Sang Buddha, pada saat Sang Buddha membabarkan SadharmaPundarika-Sutra, amat gembiranya Sang Buddha Sakyamuni melempar jubah keatas langit sehingga dari langit turunlah bunga mandarava, sebagaimana yang diceritakan dalam kitab suci Agama Buddha Sekte Niciren Syosyu. Secara kejiwaan umat Agama Buddha Sekte Niciren Syosyu menggangap benar adanya bunga mandarava dalam arti suasana jiwa ketika berdoa menyebut mantra agung Nammyohorenggegyo suasana hati kita jadi gembira karena kita menemukan kesadaran, misalnya habis menderita kemudian sembahyang menyebut Namyohorenggegyo dari situ menemukan kesadaran, sebenarnya yang salah adalah diri sendiri bukan orang lain, setelah menemukan kesadaran tersebut suasana hati menjadi gembira.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: makna simbolik, bunga mandarava
Subjects: Seni dan Budaya > Arts in general
Divisions: ?? fbs_kriya ??
Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Rupa > Pendidikan Kriya
Depositing User: Admin Pendidikan Seni Kerajinan FBS
Date Deposited: 09 Jul 2015 01:15
Last Modified: 20 Sep 2023 01:04
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23045

Actions (login required)

View Item View Item