Youpika, Fitra (2015) Nilai Pendidikan Karakter Cerita Rakyat Masyarakat Suku Pasemah Bengkulu dan Relevansinya Sebagai Materi Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar. S2 thesis, UNY.
Text
tesis-fitra-youpika-13706251073.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendekripsikan jenis-jenis cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu, (2) mendekripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu, dan (3) untuk mengetahui relevansi cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu sebagai materi pembelajaran sastra di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten inferensial. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kelam Tengah dan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Subjek penelitian adalah anggota masyarakat asli Suku Pasemah. Instrumen penelian adalah peneliti sendiri. Data penelitian diperoleh dari hasil merekam dan dokumentasi tertulis. Langkah-langkah pengadaan data meliputi: (1) penentuan sampel, (2) perekaman/pencatatan, dan (3) penentuan satuan unit. Keabsahan data dilakukan dengan cara mengonsultasikan data kepada pihak ahli (masyarakat). Teknik analisis data yang digunakan, yaitu mengklasifikasikan, memaknai, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu terdiri dari dua jenis, yaitu legenda dan dongeng. (2) Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu meliputi: (a) nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam legenda, yaitu pemberani, tanggung jawab, peduli sosial, disiplin, rendah hati, dan religius. (b) nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam dongeng, yaitu cerdik, sabar, patuh, optimis, kerja keras, ikhlas menerima kekalahan, dan menepati janji. (3) Berdasarkan 12 cerita rakyat yang ditemukan, ada 9 cerita yang relevan sebagai materi pembelajaran sastra di SD, yaitu cerita: (a) Bujang Remalun, (b) Sang Kancil, Siput, dan Lengkukup, (c) Si Miskin, (d) Sang Beruk Besan dengan Kura-kura, (e) Pak Andir, (f) Sang Kancil dan Sang Harimau, (g) Sang Piatu Berdua sama Nenek, (h) Elang Besan dengan Kura-kura, dan (i) Janji Sang Kerbau. Kemudian, ada 3 cerita rakyat yang tidak relevan, yaitu cerita yang berjudul: (a) Pak Beluk, (b) Sang Piatu, dan (c) Sang Setue dan Sang Kancil.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | cerita rakyat, nilai pendidikan karakter, relevansi, materi ajar |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 09 Jul 2015 07:59 |
Last Modified: | 14 Nov 2022 07:56 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22914 |
Actions (login required)
View Item |