POTENSI FUNGSIONAL RESISTANT STARCH TIPE 3 DARI KACANG-KACANGAN DENGAN PERLAKUAN AUTOCLAVING MULTISIKLUS UNTUK PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TIPE II

Nani, Ratnaningsih and Y, Marsono (2013) POTENSI FUNGSIONAL RESISTANT STARCH TIPE 3 DARI KACANG-KACANGAN DENGAN PERLAKUAN AUTOCLAVING MULTISIKLUS UNTUK PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TIPE II. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Laporan Akhir HB RS-legume th I Nov 2013.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari potensi fungsional resistant starch tipe 3 (RS3) pati kacang-kacangan dengan perlakuan autoclaving multisiklus untuk pencegahan penyakit DM tipe 2. Tujuan spesifik penelitian tahun pertama adalah menemukan proses ekstraksi pati dari kacang-kacangan, yaitu kacang merah, kacang hijau, kacang tunggak, kacang koro putih, dan kacang koro pedang, dan untuk mempelajari sifat fisikokimia (komposisi kimia, warna, kadar amilosa, dan tipe kristal) pati alami kacang-kacangan tersebut. Sampel penelitian terdiri dari kacang merah (Vigna umbellata), kacang hijau (Vigna radiata), kacang tunggak (Vigna unguiculata), kacang koro putih (Phaseolus sp), dan kacang koro pedang (Canavalia ensiformis). Langkah penelitian tahun pertama terdiri dari: 1) ekstraksi pati kacang-kacangan dengan wet milling; dan 2) analisis sifat fisikokimia pati alami kacang-kacangan meliputi komposisi kimia (kadar air, abu, lemak, protein), warna, kadar amilosa, dan tipe kristal. Hasil penelitian pada tahun pertama berupa pati alami kacang-kacangan, yaitu pati kacang merah, pati kacang hijau, pati kacang tunggak, pati kacang koro putih, dan pati kacang koro pedang. Rendemen pati berkisar dari 7,69% (kacang koro putih) sampai dengan 25,49% (kacang merah). Komposisi kimia (% berat kering) meliputi kadar air berkisar dari 8,39% (pati kacang koro pedang) sampai dengan 13,30% (pati kacang koro putih), kadar abu berkisar dari 0,15% (pati kacang tunggak) sampai dengan 0,30% (pati kacang koro putih), kadar protein berkisar dari 0,12% (pati kacang koro putih) sampai dengan 0,80% (pati kacang hijau), dan kadar lemak berkisar dari 0,16% (pati kacang koro pedang) sampai dengan 0,79% (pati kacang koro putih). Kadar amilosa pati alami kacang-kacangan bervariasi dari 38,20% (pati kacang tunggak) sampai dengan 61,50% (pati kacang koro pedang). Warna semua sampel pati alami kacang-kacangan cenderung ke putih dengan nilai L berkisar dari 94,44 (pati kacang tunggak) sampai dengan 96,25 (pati kacang koro pedang), nilai a berkisar dari -1,15 (pati kacang hijau) sampai dengan 0,94 (pati kacang tunggak), dan nilai b berkisar dari 3,87 (pati kacang merah) sampai dengan 8,08 (pati kacang hijau). Struktur kristalin pati kacang-kacangan mempunyai tipe C dengan puncak utama pada 15º, 17º, dan 23º 2θ pada semua sampel pati alami kacangkacangan kecuali pada pati kacang tunggak yang terdapat puncak tambahan pada 18º 2θ.

Item Type: Experiment/Research
Additional Information: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING 2013
Uncontrolled Keywords: resistant starch tipe 3, pati kacang-kacangan, autoclaving multisiklus, Diabetes Mellitus tipe II
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 03 Jul 2015 01:23
Last Modified: 03 Jul 2015 01:23
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22497

Actions (login required)

View Item View Item