PROSES MORFOLOGIS BAHASA MELAYU PALEMBANG

Yasiroh, Nasiatun (2013) PROSES MORFOLOGIS BAHASA MELAYU PALEMBANG. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Nasiatun Yasiroh 08210144022.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk, makna, dan fungsi afiksasi dalam bahasa Melayu Palembang, (2) bentuk, makna, dan fungsi reduplikasi dalam bahasa Melayu Palembang, (3) bentuk, makna, dan fungsi komposisi dalam bahasa Melayu Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Pusat Pengembangan Bahasa dalam bahasa Melayu Palembang dengan menggunakan metode distribusional. Subjek penelitian ini adalah semua kosakata bahasa Melayu Palembang yang mengalami proses morfologi, baik kata tunggal maupun kata kompleks dalam bahasa Melayu Palembang. Objek penelitian difokuskan pada proses morfologis dalam bahasa Melayu Palembang, yaitu pada bentuk, makna, dan fungsi afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Data diperoleh dengan studi pustaka berupa cerita-cerita rakyat dan pantun bahasa Melayu Palembang. Selanjutnya diperkuat dengan wawancara yakni dengan mengajukan pertanyaan kebahasaan (quisioner) terkait dengan kata-kata yang terdapat proses morfologis dalam bahasa Melayu Palembang . Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, bentuk, makna, dan fungsi afiksasi. Afiks terdapat empat macam yaitu prefiks, infiks, sufiks dan simulfiks. Prefiks terdapat tujuh macam, yaitu {N-}, {di-}, {ke-}, {te-}, {be-}, {peN-} dan {se-}. Infiks terdapat tiga macam, yaitu {-em-}, {-el-} dan {-egh-}. Sufiks terdapat tiga macam, yaitu {-ke}, {-an}, dan {-nyo}. Simulfiks terdapat lima macam, yaitu {ke-an}, {di-nyo}, {be-an}, {peN-an} dan {se-nyo}. Makna afiks akan terbentuk sesuai dengan afiks yang melekat pada kata dasarnya. Fungsi afiks adalah mengubah jenis kata dari jenis kata lainnya. Kedua, bentuk, makna, dan fungsi reduplikasi. Reduplikasi terdapat empat macam, yaitu reduplikasi keseluruhan, reduplikasi sebagian, reduplikasi berkombinasi dengan afiks, dan reduplikasi dengan perubahan fonem. Makna reduplikasi tergantung pada pengulangan jenis bentuk dasar yang membentuknya. Fungsi reduplikasi adalah tidak mengubah golongan suatu kata atau tidak mengubah jenis kata dari jenis kata lainnya. Ketiga, bentuk, makna, dan fungsi komposisi. Komposisi berdasarkan hubungan unsur-unsur pendukungnya, yaitu gabungan kata dengan kata dan gabungan antara pokok kata dengan pokok kata. Makna komposisi adalah menyatakan makna proses, dan keadaan. Fungsi komposisi adalah tidak mengubah kelas kata dan mengubah kelas kata. Hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa terdapat hasil temuan baru pada simulfiks {di-nyo} dan {se-nyo}. Hal ini terbukti bahwa adanya simulfiks {di-nyo} dan {se-nyo} tersebut dalam hasil studi pustaka yang berupa cerita-cerita rakyat bahasa Melayu Palembang.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Afiksasi, reduplikasi, komposisi
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Sastra Indonesia
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Indonesia FBS
Date Deposited: 01 Jul 2015 03:41
Last Modified: 30 Jan 2019 00:30
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22243

Actions (login required)

View Item View Item