Andriyani, Shinta (2012) POLA HUBUNGAN SOSIAL PADA KELUARGA REMAJA PELAKU JUVENILE DELINQUENCY DI KECAMATAN NGAGLIK DAN KECAMATAN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
Skripsi_Shinta Andriyani_08413241027_Pend. Sosiologi_.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan juvenile delinquency serta pola hubungan sosial pada keluarga remaja tersebut. Hal ini dikarenakan masalah kenakalan remaja sampai saat ini sangat menarik untuk diperbincangkan. Penyebab juvenile delinquency banyak ditimbulkan bukan hanya dari lingkungan luar bahkan dari diri sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan memilih lokasi penelitian di Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Pakem sebagai tempat pengambilan informan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah remaja sebagai juvenile delinquency, keluarga remaja tersebut, dan masyarakat. Pemilihan informan dilakukan dengan prinsip snowball sampling. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa faktor yang mendorong remaja di Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Pakem melakukan juvenile delinquency. Remaja melakukan juvenile delinquency karena kurangnya pengendalian diri dari remaja sendiri, sebagai faktor internal. Faktor eksternal bersumber dari lingkungan pergaulan, yang sebagian temannya telah berperilaku „nakal‟. Kurangnya kontrol orang tua berupa perhatian serta sikap pendidikan yang salah mendorong remaja mudah berbuat „nakal‟, serta pengaruh teknologi. Pola asuh demokratis terkontrol, merupakan cara yang diterapkan oleh orang tua dalam menangani kenakalan yang telah dilakukan oleh anak mereka. Pola asuh tersebut, mempengaruhi hubungan antara suami istri, orang tua dengan anak serta siblings. Perubahan hubungan diantaranya, memberi waktu luang untuk keluarga (weekend), memperbaiki komunikasi antar anggota keluarga, serta merubah sikap atau pendidikan pada anak. Perubahan yang tercipta dalam keluarga kemudian dijadikan sebagai alat pengendalian sosial kepada perilaku anggota keluarga terhadap juvenile delinquency. Kata kunci : juvenile delinquency, keluarga, remaja.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sosiologi FIS |
Date Deposited: | 29 Jun 2015 08:17 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 00:18 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21870 |
Actions (login required)
View Item |