UPAYA PELESTARIAN KESENIAN KENANTHI DI DUSUN SINGOSARI, DESA SIDOAGUNG, KECAMATAN TEMPURAN, KABUPATEN MAGELANG

Umam, Muchamad Chayrul (2014) UPAYA PELESTARIAN KESENIAN KENANTHI DI DUSUN SINGOSARI, DESA SIDOAGUNG, KECAMATAN TEMPURAN, KABUPATEN MAGELANG. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
Muchammad Chayrul Umam 10413244007.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Era modernisasi dan globalisasi pada masa sekarang ini mengakibatkan arus transformasi kebudayaan begitu mudah dan cepat. Tidak terkecuali transformasi budaya yang terjadi di Indonesia. Sehingga diperlukan adanya perhatian serta upaya-upaya dari masyarakat untuk menjaga, menghargai, serta melestarikan kesenian peninggalan leluhur masyarakat Indonesia. Salah satu kesenian peninggalan leluhur yaitu kesenian Kenanthi Dusun Singosari. Upaya pelestarian kesenian Kenanthi sangat diperlukan agar kesenian Kenanthi tetap bisa lestari dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pelestarian kesenian Kenanthi di Dusun Singosari, Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data utama didapatkan dari pengurus serta anggota kesenian Kenanthi, masyarakat Dusun Singosari, serta perangkat Desa Sidoagung. Sumber sekunder diperoleh melalui dokumen berupa foto dan video. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian ini adalah dengan teknik purposive sample. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Tahap analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, menyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengenai upaya pelestarian kesenian Kenanthi di Dusun Singosari yaitu sejarahnya berkaitan dengan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Dalam pelestarian Kesenian Kenanthi ini terdapat faktor pendukungnya berupa 1) masyarakat masih menjunjung tinggi nilai religius, 2) adanya dana kas, 3) adanya rasa memiliki dan menyukai kesenian Kenanthi, 4) banyaknya undangan pementasan, 5) adanya kerjasama dengan pemerintah desa. Faktor penghambatnya yaitu 1) keadaan cuaca yang tidak menentu, 2) undangan pementasan bersifat “musiman”, 3) tidak ada kuasa untuk memaksa berpartisipasi. Upaya yang dilakukan yaitu 1) mengajukan dana ke dinas, 2) mengadakan kaderisasi ke generasi berikutnya, 3) mendirikan kelompok kesenian Kenanthi khusus pemuda, 4) memperbaiki alat musik, 5) mengkolaborasikan musik kenanthi dengan musik modern. Partisipasi masyarakatnya berupa 1) menyediakan tempat untuk latihan, 2) mengundang ketika ada khajatan. Partisipasinya atas dasar kesadaran pribadi. Motivasinya karena adanya solidaritas yang tinggi serta kesadaran dari pribadi masing-masing. Perhatian pemerintah berupa 1) mengadakan festifal Kenanthi, 2) meningkatkan kualitas seni Kenanthi, bekerjasama dengandinas pariwisata. Perubahan sosialnya yaitu beragamnya waktu dalam bekerja yang berdampak pada kurangnya partisipasi masyarakat baik sebagai pemain atau penikmat kesenian Kenanthi. Perubahan budayanya yaitu berubahnya fungsi kesenian Kenanthi yang awalnya hanya sebagai syiar agama, sekarang bertambah juga sebagai media hiburan. Kata Kunci : Kenanthi, Singosari, Sidoagung, Tempuran

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 29 Jun 2015 08:05
Last Modified: 30 Jan 2019 00:17
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21839

Actions (login required)

View Item View Item