Aland Budi Permana, . (2015) PELABUHAN CILACAP PADA MASA PEMERINTAH HINDIA BELANDA TAHUN 1830-1942. S1 thesis, UNY.
|
Text
BAB II 10406244029.pdf Download (335kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1 10406244029.pdf Download (371kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III 10406244029.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV 10406244029.pdf Download (285kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V 10406244029.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI 10406244029.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
Halaman Depan 10406244029.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran 10406244029.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Pelengkap.pdf Download (866kB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI Aland.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Pembangunan Pelabuhan Cilacap pada awalnya dari ide Van Den Bosch setelah mengunjungi Residensi Banyumas pada tahun 1831 dengan tujuan untuk mengirimkan hasil tanam paksa dari wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi umum di wilayah kabupaten Cilacap; (2) mengetahui latar belakang dan awal perkembangan Pelabuhan Cilacap; (3) mengetahui dampak pembangunan Pelabuhan Cilacap; (4) mengetahui penyebab kemunduran aktivitas Pelabuhan Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Menurut Kuntowijoyo langkah-langkah penelitian yang meliputi pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi Dalam penerapan metode sejarah kritis meliputi proses mengumpulkan data dan sumber, menguji data dan sumber tersebut, menganalisis data dan sumber dengan disertai kritik, baik kritik intern maupun kritik ekstern yang kemudian disajikan dalam tulisan karya sejarah. Hasil dari penelitian menemukan beberapa fakta yang diperoleh sebagai berikut; (1) wilayah Cilacap sebelum dibangun pelabuhan kondisi geografisnya berupa rawa-rawa dan menjadi sarang penyakit malaria. Sebelum dikuasai Belanda, Cilacap masuk kedalam wilayah Kerajaan Mataram Islam, dan setelah dikuasai Belanda menjadi bagian Residensi Banyumas; (2) Cilacap memiliki pelabuhan alam yang aman karena letaknya yang tidak menghadap langsung ke Samudera Hindia dan tertutup oleh Pulau Nusakambangan sehingga memiliki perairan yang tenang. Pada tahun 1831 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch mengunjungi Banyumas dan mengusulkan untuk mengembangkan Pelabuhan Cilacap guna membantu mengekspor hasil tanam paksa yang melimpah menuju Eropa, dan pada tahun yang sama dimulailah pembangunan Pelabuhan Cilacap dengan beberapa kelengkapannya; (3) Pelabuhan Cilacap yang awalnya dikenal dengan nama Pelabuhan Donan, mulai berkembang ketika pemerintah harus mengekspor hasil-hasil dari pedalaman sekitar Cilacap ke Eropa. Kemudian pada tahun 1859 di tingkatkan lagi sebagai pusat kegiatan perdagangan besar. Seiring dengan perkembangan Pelabuhan Cilacap dibangun jaringan kereta api dari Yogyakarta ke Cilacap yang dimulai pada tahun 1879 sampai 1887, berkat adanya jalur kereta api tersebut, perkembangan Pelabuhan Cilacap mulai tampak pada akhir tahun 1888; (4) Kemunduran Pelabuhan Cilacap dipicu oleh resesi ekonomi dunia dan pembangunan jaringan rel kereta api dari Cilacap ke Batavia. Menurunnya jumlah ekspor gula dari pedalaman Banyumas karena kurangnya tingkat permintaan dari akibat depresi ekonomi dunia. Puncaknya terjadi saat menjelang perang dunia kedua. Aktivitas pelabuhan Cilacap mulai dialihkan untuk keperluan perlindungan Kota Cilacap dari serangan udara Jepang. Kata Kunci: Pelabuhan, Cilacap, Hindia Belanda, 1830-1942
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 28 Jun 2015 21:33 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 00:14 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21764 |
Actions (login required)
View Item |