PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PEREMPUAN DI MANGKUNEGARAN TAHUN 1908-1942

DITA ROSY, BUNAYYA (2014) PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PEREMPUAN DI MANGKUNEGARAN TAHUN 1908-1942. S1 thesis, UNY.

[img]
Preview
Text
1 Cover-Baroe1.pdf

Download (693kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2 Bab I-Baroe.pdf

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3 Bab II-Baroe.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4 BAB III-Baroe.pdf

Download (244kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5 BAB IV-Baroe.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6 Bab V-Baroe.pdf

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7 Foto.pdf

Download (556kB) | Preview

Abstract

Keterlibatan kaum perempuan dalam pendidikan di Indonesia pada masa pergerakan nasional dianggap masih kurang. Selama ini, perempuan hanya diberi ruang dalam sector domestik untuk mengasuh anak, melayani suami dan memasak di dapur tanpa memikirkan kualitas hidupnnya serta kiprahnya dalam masyarakat. Skripsi ini bertujuaan untuk: 1) Mengungkapkan gambaran umum perempuan Mangkunegaran pada masa Pergerakan Nasional; 2) Kesadran perempuan di Mangkunegaran akan pentingnya pendidikan; 3) perkembangan pendidikan perempuan di Mangkunegaran. Skripsi ini menggunakan metode penulisan sejarah. Langkah-langkah metode penulisan sejarah mencangkup: 1) Pemilihan topik yaitu kegiatan memilih permasalahan yang akan ditulis. 2) Heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan melakukan pengumpulan sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan Perkembangan Pendidikan Kaum Perempuan di Mangkunegaran Tahun 1908-1942. 3) Kritik sumber yaitu kegiatan meneliti sumber untuk menentukan validitas kredibilitas sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan. 4) Interpretasi yaitu proses untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah serta proses penyusunannya. 5) Historiografi yaitu penulisan sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Gambaran perempuan di Mangkunegaran antara tahun 1908-1942 pada umumnya masih terbelakang. perempuan dirasa tidak berhak memperoleh pendidikan, laki-laki dianggap sebagai pemimpin dan perempuan harus tunduk dan patuh.(2) Kaum perempuan pada masa itu belum mendapatkan pendidikan karena pandangan yang diyakini masyarakat bahwa perempuan hanya bertugas di wilayah domestic sumur-kasur-dapur. (3) Kondisi semacam ini menggugah kesadaran perempuan dari kalangan ningrat untuk memperjuangkan nasib perempuan menjadi lebih baik. Dimulai dari gagasan Kartini tentang perlunya pendidikan bagi perempuan, Pada tokoh gerakan perempuan telah berhasil meletakkan fondasi bagi upaya penafsiran ulang hubungan antar jender sehingga hak-hak perempuan lebih dihargai dan peran perempuan di ruang public mulai diperhatikan. Kata Kunci : Mangkunegaran, Pendidikan Perempuan, 1908-1942

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 28 Jun 2015 21:33
Last Modified: 30 Jan 2019 00:13
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21755

Actions (login required)

View Item View Item