MASJID SYUHADA SEBAGAI MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Octavian Galih, Pambuko (2013) MASJID SYUHADA SEBAGAI MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. S1 thesis, UNY.

[img]
Preview
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (989kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. BAB I.pdf

Download (381kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB II.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. BAB III.pdf

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB IV.pdf

Download (316kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB V.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB VI.pdf

Download (287kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9. LAMPIRAN FOTO.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
10. RINGKASAN.pdf

Download (497kB) | Preview

Abstract

Masjid Syuhada didirikan sebagai monumen perjuangan rakyat dalam upayanya mempertahankan kemerdekaan dari Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan latar belakang pendirian masjid Syuhada; (2) Mendeskripsikan proses dari pendirian masjid Syuhada; (3) Menganalisis peran masjid Syuhada dalam upaya mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia; (4) Mendeskripsikan sikap masjid Syuhada dalam menyambut tantangan di masa depan. Penelitian skripsi ini menggunakan penelitian sejarah kritis menurut Kuntowijoyo. Tahap pertama ialah pemilihan topik yang merupakan kegiatan untuk menetapkan permasalahan yang akan dikaji didalam penelitian. Tahap kedua adalah pengumpulan sumber yang didapat dari sumber tertulis dan lisan. Sumber tertulis didapatkan dari perpustakaan Masjid Agung Syuhada. Sumber lisan diperoleh dari wawancara dengan enamnarasumber yang merupakan pengurus dan pegawai YASMA. Tahap ketiga adalah verifikasi yang menguji keabsahan sumber. Tahap keempat adalah intepretasi yang merupakan kegiatan penafsiran atas data yang diperoleh. Tahap kelima adalah penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Periode tahun 1945-1950 merupakan periode bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.Tahun 1946 terjadi perpindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta.Yogyakarta yang didaulat sebagai ibukota Revolusi Indonesia, mendapat kenang-kenangan berupa monumen dalam bentuk sebuah bangunan masjid. Ide pembangunan dimunculkan oleh Mr. Asaat yang ingin kembali melanjutkan rencana pembangunan sebuah masjid di wilayah Kota Baru. (2) Panitia pendirian masjid Syuhada diketuai oleh Mr. Asaat. Proses pembangunan masjid Syuhada menghabiskan waktu selama kurang lebih dua tahun. (3) YASMA dan masjid Syuhada turut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI. Bidang pendidikan menjadi fokus YASMA untuk turut mencerdaskan generasi penerus bangsa. Pendirian UNRA PTMS (sekarang STAIMS) merupakan salah satu tindakan YASMA mempertahankan kemerdekaan RI, atas pendirian UNRA Mataram oleh PKI di Yogyakarta. Lembaga-lembaga pendidikan didirikan satu per satu, sebagai wujud konkrit YASMA turut aktif dalam upaya mengisi Kemerdekaan RI. (4) Masjid Syuhada memiliki beberapa sikap dalam mempersiapkan generasi penerus dalam menyambut tantangan bangsa Indonesia di masa depan. Kata kunci: Masjid Syuhada, Monumen Perjuangan, Republik Indonesia.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 28 Jun 2015 21:33
Last Modified: 30 Jan 2019 00:12
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21705

Actions (login required)

View Item View Item